Heboh Berburu BBM Hingga Antre Panjang di SPBU Sebelum Pertalite dan Solar Naik Harga

Kamis, 01 September 2022 | 13:02 WIB
Heboh Berburu BBM Hingga Antre Panjang di SPBU Sebelum Pertalite dan Solar Naik Harga
Sejumlah kendaraaan mewah tepergok hendak mengisi BBM bersubsidi di SPBU kawasan Menteng. (Suara.com/Fadil_
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga antre panjang di SPBU untuk membeli bahan bakar minyak atau BBM. Mereka termakan isu jika BBM bersubsidi pertalite dan solar akan naik 1 September 2022. Padahal pemerintah belum memastikannya.

Bukan pertalite dan solar naik harga, malah BBM non subsidi yang turun harga karena harga minyak dunia turun.

Antrean terjadi sejak Rabu malam, 31 Agustus 2022. Hingga Kamis pagi tadi masih terjadi.

Pertamax Turbo dan Pertamina Dex turun harga

Baca Juga: Kuota Pertalite Mau Habis, Mobil Mewah Masih Suka Sedot BBM Bersubsidi

Daftar Harga BBM Terbaru - Ilustrasi SPBU (Dok. Pertamina)
Daftar Harga BBM Terbaru - Ilustrasi SPBU (Dok. Pertamina)

Dalam laman MyPertamina dijelaskan, harga BBM jenis Pertamax Turbo tercatat telah turun Rp2.000 per liter (turun 11,17 persen) dari harga sebelumnya Rp17.900/liter menjadi Rp15.900/liter. Kemudian, harga Pertamina Dex juga turun Rp1.500/liter (turun 7,93 persen) dari banderol sebelumnya yang tercatat Rp18.900/liter menjadi Rp17.400/liter.

Sementara Dexlite tercatat berada pada angka Rp17.100/liter atau turun Rp700/liter (turun 3,93 persen) dari harga sebelumnya yang tercatat Rp17.800/liter.

Penurunan harga Turbo dan Dex memang sudah bisa diprediksi lantara harga minyak dunia juga tengah anjlok. Harga minyak dunia turun sejak Rabu kemarin.

Sejumlah kendaraaan mewah tepergok hendak mengisi BBM bersubsidi di SPBU kawasan Menteng. (Suara.com/Fadil_
Sejumlah kendaraaan mewah tepergok hendak mengisi BBM bersubsidi di SPBU kawasan Menteng. (Suara.com/Fadil_

Catatan Suara.com, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat 82 sen atau 0,9 persen, menjadi diperdagangkan di 92,46 dolar AS/barel pada pukul 06.59 GMT, setelah merosot 5,37 dolar AS di sesi sebelumnya didorong oleh kekhawatiran resesi.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober, yang akan berakhir pada Rabu, meningkat 89 sen atau 0,9 persen menjadi diperdagangkan di 100,20 dolar AS/barel, memangkas kerugian 5,78 dolar AS pada Selasa (30/8/2022).

Baca Juga: Kuota Pertalite Mau Habis, Mobil Mewah Masih Suka Sedot BBM Bersubsidi

Antrean mengular

Antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU di Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (31/8/2022). [Wahyu Turi Krisanti/Suarajogja.id]
Antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU di Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (31/8/2022). [Wahyu Turi Krisanti/Suarajogja.id]

Di SPBU Banjarsari, Solo, antren terjadi Rabu (31/8/2022) malam tadi. Dilaporkan SuaraSurakarta, warga yang mengantre justru tak tahu jika harga BBM malah turun saat awak media memberikan informasi tersebut.

"Lho mosok (turun) mas. Lah tiwas antre dari tadi (terlanjur antre dari tadi). Kesel (capek)," ungkap seorang pengendara sepeda motor, Sukardi.

Pengelola SPBU Banjarsari, Adam Putra Perdana mengkaui sudah mendapatkan informasi resmi soal tidak adanya kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Info terbaru tidak ada kenaikan harga pada BBM bersubsidi. Saya tegaskan lagi, perubahan harga di BBM non subsidi," jelas Adam saat dikonfirmasi.

Antrean panjang juga terjadi Cianjur. Salah satunya di SPBU yang berada di Jalan Ir. H. Juanda Cianjur, Rabu (31/8/2022).

Mobil dan motor mengantre hingga merayap di jalanan. Salah satu yang antre, Vandam mengatakan dia sengaja mau ingin pertalite untuk stok BBM bersubsidi selama sepekan. Sebelum BBM bersibsidi naik harga.

"Isunyakan akan naik sampai Rp 10 ribu per liter untik BBM jenis pertalite, jadi saya sengaja mengisi penuh bahan bakar kendaraan sebelum naik harganya," katanya saat ditemui di SPBU Jalan Ir. H. Juanda.

Di Jakarta juga banyak antrean, salah satunya di Tanjung Barat. Di SPBU kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2022) pagi ini. Bahkan, antrean tersebut hingga sampai pinggir jalan raya.

Antrean terpanjang terdapat pada barisan kendaraan roda empat atau mobil. Saking lamanya mengantre, mobil yang berada di barisan belakang sampai mematikan mesin. Pada antrean sepeda motor juga terpantau padat. Rata-rata, pemotor mengisi jenis bensin Pertalite.

Antrean juga terjadi kawasan Kuningan, Jakarta. Antrean cukup ramai, terutama untuk kendaraan roda empat.

Salah satu petugas SPBU yang tak mau disebutkan namanya tersebut mengatakan kondisi ini sudah terjadi hampir 1 minggu ke belakang, terutama ketika wacana kenaikan harga BBM mulai terdengar.

Sejumlah pengendara mobil yang mengantre di SPBU kawasan Kuningan terkait isu kenaikan BBM. (Suara.com/Fadil)
Sejumlah pengendara mobil yang mengantre di SPBU kawasan Kuningan terkait isu kenaikan BBM. (Suara.com/Fadil)

Antren juga terjadi di Medan. Sejumlah SPBU di Medan ramai antrian kendaraan hingga tengah malam kemarin. Tampak antrian kendaraan roda dua mengular dari depot pengisian BBM hingga ke pinggir jalan. Meski diguyur hujan, pengendara tetap rela mengantri untuk mengisi BBM.

Jaminan stok BBM aman

Pihak Pertamina menjamin stok BBM bersubsidi aman. Begitu juga BBM nonsubsidi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di wilayah Magelang.

Berdasarkan pantauan di sejumlah SPBU di Kota Magelang, Rabu sore, masyarakat mengantre untuk mendapatkan BBM menjelang rencana kenaikan harga BBM.

Suplai BBM di Magelang dari Depo Pertamina Rewulu dan secara depot masih aman, stok untuk 30 hari ke depan.

Antrean mengular di salah satu SPBU di Serang, Banten jelang harga BBM naik. [IST]
Antrean mengular di salah satu SPBU di Serang, Banten jelang harga BBM naik. [IST]

"SPBU juga sudah kami informasikan bahwa SPBU stoknya harus dipenuhi, kapan pun mereka butuh stok, misalnya terjadi peningkatan penjualan kami siap, jadi tinggal diinformasikan dan dikirim lagi stok tambahannya," katanya.

Kapan pun SPBU minta stok akan dikirim, karena distribusi dari Rewulu ke Magelang sekitar dua jam perjalanan jadi relatif aman, tidak perlu waktu lama.

Prediksi harga BBM bersubdisi setelah naik

Kemungkinan kenaikan harga Pertalite di SPBU Pertamina masih akan berada di bawah Rp 10.000 per liter dengan range kenaikan Rp 1.000 sampai Rp 2.500 dari harga yang saat ini Rp 7.650 per liter.

Salah satu yang menjadi biang kerok harga BBM harus naik adalah kenaikan harga minyak mentah karena perang Rusia-Ukraina. Sehingga subsidi untuk pertalite dan solar terus membengkak, ini juga jadi faktor berikutnya.

Belanja subsidi energi khususnya BBM dalam anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN 2022 tiba-tiba melesat tinggi, dari awalnya hanya sebesar Rp152 triliun diperkirakan menjadi Rp698 triliun. Jadi, sampai akhir tahun uang negara yang dikeluarkan sampai Rp698 triliun, dan itu duit semua.

Duit subsidi itu diambil dari APBN, dan menurut Sri Mulyani, keuangan negara sangat terguncang. Semua itu dilakukan agar warga tetap bisa beli bahan pokok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI