Harga pangan naik paling tinggi sejak Desember 2014 (9,35% vs 6,23%), dengan konsumsi menguat lebih lanjut menyusul kembalinya kehidupan normal setelah kenaikan trotoar dan karena harga komoditas tetap tinggi. Tekanan kenaikan tambahan juga datang dari biaya perumahan (2,57% vs 2,14%), transportasi (6,65% vs 5,45%), perabotan (4,91% vs 4,77%), layanan makanan dan restoran (3,96% vs 3,67%), pendidikan (1,85% vs 1,69%) dan pakaian (1,54% vs 1,38%).
Sementara itu, beban pokok informasi dan keuangan terus turun (-0,27% vs -0,23%). Tingkat inflasi inti tahunan berada pada level tertinggi 28 bulan sebesar 2,86%, dibandingkan dengan konsensus sebesar 2,85%. Secara bulanan, harga konsumen naik 0,64% pada bulan Juli, terbesar dalam 3 bulan, melampaui perkiraan 0,53%.
Tingkat Inflasi Indonesia
Di Indonesia, indeks harga konsumen (IHK) adalah ukuran perubahan selama periode waktu tertentu dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum yang diperoleh, digunakan, atau dibayar oleh populasi tertentu untuk dikonsumsi. Kategori terpenting dalam IHK Indonesia adalah Makanan, minuman, dan tembakau (25 persen dari total berat badan), perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga (20,4 persen), Transportasi (12,4 persen), serta Penyedia makanan dan minuman/Restoran (8,7 persen).
Indeks ini juga mencakup: Peralatan rumah tangga, peralatan dan pemeliharaan rutin (6 persen); Perawatan pribadi dan layanan lainnya (5,9 persen), layanan informasi, komunikasi dan keuangan (5,8 persen); Pendidikan (5,6 persen); serta Pakaian dan alas kaki (5,4 persen). Kesehatan dan Rekreasi, olahraga dan budaya menyumbang 4,7 persen sisanya.
Demikian itu informasi daftar bansos Jokowi terbaru dan hubungannya dengan kenaikan harga BBM. Semoga dapat dimengerti.
Kontributor : Mutaya Saroh