Suara.com - Jelang kenaikan BBM, Jokowi salurkan tiga jenis bantuan sosial. Apa saja daftar bansos Jokowi terbaru yang akan segera didapatkan masyarakat?
Presiden dan jajaran menteri, termasuk menteri keuangan sudah memutuskan akan menambah bantuan sosial (bansos) kepada masayrakat yang membutuhkan atau ekonominya rentan sebagai bentuk pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Keputusan ini menegaskan bahwa kenaikan BBM itu sudah pasti. Jika Anda ingin tahu daftar bansos Jokowi terbaru, simak artikel ini sampai selesai.
Tiga Bansos Jokowi Terbaru
Baca Juga: 6 Bansos Cair Bulan September 2022, Bersiaplah Dapat Angin Segar!
Berdasarkan keterangan Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada Suara.com, ketiga bantuan sosial pengalihan subsidi BBM di bawah ini direncanakan akan disalurkan mulai September 2022. Adapun daftar bansos Jokowi terbaru tersebut adalah sebagai berikut:
1. BLT
Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp12,4 Triliun akan disalurkan kepada kelompok keluarga yang rentan terhadap kenaikan harga.
Teknis penyaluran diberikan dalam dua tahap sebesar Rp 300.000 per tahap sehingga total dana yang akan diterima oleh keluarga penerima manfaat BLT adalah Rp 600.000. Penyaluran bantuan akan diberikan melalui Kantor Pos Indonesia.
2. BSU
Baca Juga: Cara Daftar BLT Subsidi BBM Rp 600 Ribu, Cek Syarat dan Jadwal Pencairan
Bantuan Subsidi Upah (BSU) akan diberkan kepada pekerja dengan gaji maksimal Rp 3,5 juta per bulan. BSU akan diberikan kepada 16 juta pekerja.
Masing-masing orang akan mendapatkan dana sebesar Rp600.000,-. Total anggaran yang dicanangkan untuk BSU ini adalah Rp9,6 triliun.
3. Bansos Pemda
Jokowi merancang agar pemerintah daerah menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat sebesar 2% dari dana Alokasi Umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH).
Total bansos yang dicanangkan diserap untuk kepentingan masyarakat adalah sebesar Rp 2,17 triliun. Bantuan ini disalurkan dalam bentuk subsidi transportasi, seperti bansos untuk tukang ojek dan nelayan.
Alasan Kenapa Harga BBM Dinaikkan
Pemerintah sudah lama mengevaluasi subsidi terhadap BBM kepada masyarakat. Terutama Menteri Keuangan sudah lama mewacanakan bahwa beban pemerintah memberikan subsidi kepada harga BBM sudah sangat berat, mencapai Rp502 triliun.
Apabila terus disubsisi, beban APBN akan meningkat sementara keuangan negara juga harus menghadapi kekhawatiran terhadap potensi lonjakan inflasi dan pelemahan daya beli masyarakat. Oleh karenanya, demi kepentingan pemulihan ekonomi dan daya tahan kuangan negara di masa depan kenaikan harga BBM merupakan suatu keniscayaan.
BBM yang selama ini mendapatkan subsidi adalah Pertalite dan solar. Di pasaran, Pertalite dijual dengan harga Rp7.650 per liter. Solardibanderol dengan harga Rp5.150 per liter.
Catatan Inflasi Indonesia
Berdasarkan tradingeconomics.com, tingkat inflasi tahunan Indonesia meningkat menjadi 4,94% pada Juli 2022 dari 4,35% pada Juni, melampaui perkiraan pasar sebesar 4,82%. Ini adalah kenaikan harga konsumen tercepat sejak Desember 2014, menembus kisaran target bank sentral 2 hingga 4% untuk bulan ke-2 berturut-turut.
Harga pangan naik paling tinggi sejak Desember 2014 (9,35% vs 6,23%), dengan konsumsi menguat lebih lanjut menyusul kembalinya kehidupan normal setelah kenaikan trotoar dan karena harga komoditas tetap tinggi. Tekanan kenaikan tambahan juga datang dari biaya perumahan (2,57% vs 2,14%), transportasi (6,65% vs 5,45%), perabotan (4,91% vs 4,77%), layanan makanan dan restoran (3,96% vs 3,67%), pendidikan (1,85% vs 1,69%) dan pakaian (1,54% vs 1,38%).
Sementara itu, beban pokok informasi dan keuangan terus turun (-0,27% vs -0,23%). Tingkat inflasi inti tahunan berada pada level tertinggi 28 bulan sebesar 2,86%, dibandingkan dengan konsensus sebesar 2,85%. Secara bulanan, harga konsumen naik 0,64% pada bulan Juli, terbesar dalam 3 bulan, melampaui perkiraan 0,53%.
Tingkat Inflasi Indonesia
Di Indonesia, indeks harga konsumen (IHK) adalah ukuran perubahan selama periode waktu tertentu dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum yang diperoleh, digunakan, atau dibayar oleh populasi tertentu untuk dikonsumsi. Kategori terpenting dalam IHK Indonesia adalah Makanan, minuman, dan tembakau (25 persen dari total berat badan), perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga (20,4 persen), Transportasi (12,4 persen), serta Penyedia makanan dan minuman/Restoran (8,7 persen).
Indeks ini juga mencakup: Peralatan rumah tangga, peralatan dan pemeliharaan rutin (6 persen); Perawatan pribadi dan layanan lainnya (5,9 persen), layanan informasi, komunikasi dan keuangan (5,8 persen); Pendidikan (5,6 persen); serta Pakaian dan alas kaki (5,4 persen). Kesehatan dan Rekreasi, olahraga dan budaya menyumbang 4,7 persen sisanya.
Demikian itu informasi daftar bansos Jokowi terbaru dan hubungannya dengan kenaikan harga BBM. Semoga dapat dimengerti.
Kontributor : Mutaya Saroh