Suara.com - Seorang wanita yang mengaku sebagai pasien BPJS curhat harus menunggu selama 1 bulan saat hendak memeriksakan gigi di salah satu rumah sakit besar di daerahnya.
Wanita tersebut sampai mengadu ke Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, setelah merasa mendapatkan penanganan yang tidak mengenakkan dari pihak rumah sakit.
Curhatan wanita tersebut awalnya diunggah melalui akun TikTok pribadinya, yang kemudian diunggah ulang oleh akun Instagram @terang_media pada Kamis (01/09/22).
"Entah siapa yang salah?" tulis akun pengunggah video.
Dalam video yang beredar, wanita berkaus oranye tersebut mencurahkan keluh kesahnya karena diminta pihak rumah sakit untuk menunggu 1 bulan ketika ingin periksa gigi.
"Pak Presiden Jokowi, saya pasien BPJS. Saya dapat rujukan dari puskesmas ke Siloam. Bapak tahu nggak, ini hanya berobat gigi, saya harus karena memakai BPJS ya Pak. Saya harus nunggu 1 bulan Pak,"
"Kebayangkan Pak. Coba kebayang nggak Pak, pasien sakit gigi harus nunggu 1 bulan. Jadi rasa BPJS ini nunggu pasien mati kalik ya Pak. Mungkin nunggu pasien mati pak presiden," kata wanita tersebut.
Pasien BPJS tersebut juga turut meminta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin untuk menindaklanjuti peristiwa yang menimpanya.
"Nih Pak Budi gimana nih menteri. Tolong dong Pak ditindaklanjuti kayak begini. Gitu lho pak," ujar pasien BPJS.
Baca Juga: Polres Metro Jakarta Barat Buka Suara soal Anggotanya yang Suruh Wartawan Bicara dengan Pohon
Melalui video unggahanya, ia menerangkan jika saat tiba di rumah sakit, dirinya tidak mendapatkan penanganan dari pihak rumah sakit.
Ia hanya disuruh untuk mengantre dan bahkan diminta untuk memeriksakan gigi satu bulan mendatang.
Video ini pun lantas viral. Hingga sekarang, video unggahan ini telah ditayangkan lebih dari 1,8 ribu kali.
Unggahan ini juga menuai beragam komentar dari warganet.
"Jadi ibu harus tahan sakit giginya selama sebulan. Waduh, sabar ya bu," kata seorang warganet.
"Gue ke rumah sakit pakai rujukan KIS aja lancar nggak ada kendala ya. Mungkin si rumah sakinya yang nggak beres," tambah warganet lain.
"Kalau urusan sekecil ini harus mengadu ke presiden lalu apa fungsinya pemerintahan?" ujar warganet lain.
"Ini sih rumah sakitnya yang bermasalah, bukan BPJS-nya," tambah warganet lain.
"Ntar pemerintah dan RS bertindak, rakyat suruh klarifikasi. Sedihnya," komentar warganet lainnya.