Demokrat: Jika Harga BBM Bersubsidi Naik, Pemerintah Tidak Sensitif dan Peduli Kesulitan Rakyat

Kamis, 01 September 2022 | 12:14 WIB
Demokrat: Jika Harga BBM Bersubsidi Naik, Pemerintah Tidak Sensitif dan Peduli Kesulitan Rakyat
Antrean panjang kendaraan roda dua dan empat terjadi di SPBU kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2022) pagi ini setelah ada isu kenaikan harga BBM. (Suara.com/Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bahkan, di masyarakat, sudah beredar bocoran harga baru BBM. Pertalite diiisukan akan naik‎ dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter.

Kemudian pertamax dari Rp12.500 ribu per liter menjadi Rp16.000 per liter dan solar dari Rp5.150 per liter menjadi Rp7.‎200 per liter.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah sebetulnya sudah tidak ada pilihan lain, selain menaikan harga jual BBM, khususnya yang bersubsidi.

Kondisi harga minyak mentah dunia yang terus naik, kata Luhut, menjadi faktor utama pertimbangan pemerintah dalam menyesuaikan harga jual BBM di dalam negeri. Meski demikian, dia menyebut opsi kenaikan harga BBM ini masih terus dilakukan.

"Masih tingginya harga minyak mentah dunia mendorong meningkatnya gap harga keekonomian dan harga jual pertalite dan solar. Ini memang tidak ada pilihan, seluruh dunia seperti ini," kata Luhut dalam Rapat Koordnasi Pengendalian Inflasi Daerah secara hybrid, Selasa (30/8/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI