Suara.com - Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menilai pemerintah dianggap tidak sensitif dan tidak peduli dengan kesulitan rakyat jika benar-benar menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Jika menaikkan harga BBM subsidi saat ini, Pemerintah akan dinilai tidak sensitif dan tidak peduli dengan kesulitan rakyat. Seakan-akan prinsipnya, silahkan rakyat susah, yang penting Pemerintah bebannya berkurang," kata Herzaky kepada wartawan, Kamis (1/9/2022).
Ia menyayangkan, rencana menaikkan harga BBM justru dilakukan di tengah harga sejumlah kebutuhan pokok juga melambung. Belum lagi, kata dia, angka kemiskinan dan pengangguran yang tidak kunjung menunjukkan perbaikan.
"Pemerintah sama saja menambah beban baru kepada rakyat jika menaikkan harga BBM subsidi," ungkapnya.
Menurutnya, masih ada upaya-upaya lain yang bisa dilakukan pemerintah untuk mencegah kenaikan harga BBM subsidi. Misalnya, kata dia, dengan memberantas penyelundupan BBM subsidi, penyalahgunaan penggunaan BBM subsidi, menunda proyek-proyek infrastruktur yang tidak mendesak.
"Dan masih banyak cara lain yang tidak akan membebani masyarakat. Apalagi harga minyak dunia saat ini sedang menurun," tuturnya.
![Antrean kendaraan di SPBU Banjarsari, Rabu (31/8/2022), malam. [Ronald Seger Prabowo/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/01/17104-antrean-kendaraan-di-spbu.jpg)
Lebih lanjut, Herzaky menyampaikan, pihaknya mengajak agar pemerintah bisa mengutamakan nasib rakyat.
"Seperti yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, dalam berbagai kesempatan, mari kita utamakan rakyat. Mari kita bantu atasi kesulitan rakyat. Bukan sebaliknya, malah makin membebani rakyat," pungkasnya.
BBM Subsidi Bakal Naik
Baca Juga: Cara Menghemat Bensin Agar Tidak Boros, Termasuk Perhatikan Berat Badan Pengendara!
Sebelumnya muncul wacana bahwa harga BBM, khususnya BBM bersubsidi akan naik. Pemerintah juga sudah menunjukkan kode-kode terkait wacana kenaikan tersebut.