Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan meminta pengacara Kamaruddin Hendra Simanjuntak fokus menangani perkara kematian Brigadir J atau Yosua Hutabarat.
Kamaruddin diminta tidak bicara diluar konteks tersebut, menyusul ramai pernyataan ihwal Susilo Bambang Yudhoyono yang menyembah dirinya.
"Saya kira banyak yang berkomentar kan publik pun, fokus saja lah (urus Perkara Brigadir J) ke tugas-tugas profesi dia yang kita menunggu hasilnya, nanti kalau sudah ditarik-tarik kejauhan rasanya offside dia," kata Hinca di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Hinca menegaskan bahwa pernyataan tersebut juga sudah ditanggapi oleh kader-kader Demokrat. Di mana Demokrat telah membantah bahwa SBY selaku Presiden ke-6 RI pernah menyembah Kamaruddin.
"Kita pastikan Pak SBY tidak pernah menyembah Kamaruddin. Dalam unggahan itu dia menyebut Pak SBY-nya yang menyembah dia, karena itu somasi yang disampaikan kader-kader Partai Demokrat itu logis, dan dia harus menjawab itu, jangan ke sana ke mari," kata Hinca.
Hinca menyarankan agar sebaiknya Kamaruddin meminta maaf atas apa yang pernah ia ucapkan perihal SBY.
"Ya sudahlah kalau memang anu minta maaf aja lah, kan enggak ada salahnya," kata Hinca.
Somasi
Sebelumnya DPP Partai Demokrat melayangkan somasi kepada Kamaruddin Hendra Simanjuntak. Somasi itu buntut dari pernyataan Kamaruddin yang mengaku pernah sampai disembah Susilo Bambang Yudhoyono semasa menjadi Presiden tat kala Kamaruddin membongkar kasus wisma atlet Hambalang.
Baca Juga: Ibu Angbeen Rishi Jadi Korban Mafia Tanah, Alami Kerugian Sampai Rp 100 Miliar

Adapun suarat somasi tertanggal 29 Agustus yang ditujukan kepada Kamaruddin itu telah ditandatangani Tim Advokasi DPP Demokrat. Tim itu terdiri para advokat dan penasihat serta konsultan hukum, di antaranya Mehbob, Muhajir, Cepi Hendrayani, Yandri Sudarso dan Dormauli Silalahi.