Suara.com - Permasalahan guru honorer dinilai belum mendapatkan solusi yang baik sampai saat ini, sekalipun sekarang sudah tersedia program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Bahkan baru-baru ini beredar potongan curahan hati seorang guru honorer yang melihat anak didiknya berhasil menyalipnya, yakni dengan terlebih dahulu menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), sementara dirinya yang sudah belasan tahun mengabdi masih menjadi guru honorer.
Salah satu yang mengunggah curhatannya adalah akun Instagram @undercover.id. "Masa saya yang sudah belasan tahun mengabdi, saya disalip sama murid saya," ujar guru wanita tersebut, dikutip Suara.com, Rabu (31/8/2022).
"Murid saya lolos, sedangkan saya enggak. Apa itu nggak beban mental buat saya?" sambungnya dengan begitu emosional. Bahkan ia terlihat harus ditenangkan oleh orang di sebelahnya supaya rapat dengan Komisi X DPR RI itu tetap berjalan kondusif.
Mengutip keterangan di kolom caption, beban mental yang dirasakan sang guru memang besar. Di satu sisi ia senang melihat anak didiknya meraih prestasi dengan menjadi ASN, tetapi di sisi lain ia juga bersedih lantaran dirinya malah belum berhasil walau telah bertahun-tahun mengabdi.
Karena itulah, ia berharap agar pemerintah dan Komisi X DPR bisa lebih memerhatikan mereka yang telah bertahun-tahun mengabdi. Ia juga menilai program PPPK saat ini cukup semrawut.
Salah satu yang disoroti misalnya guru yang lolos PPPK tetapi harus ditempatkan di suatu tempat tertentu dan otomatis mengorbankan keluarga.
"Katanya Mendikbud ingin mengangkat harkat martabat dan ekonomi keluarga, tapi di sisi lain jelas tidak mungkin," pungkas guru itu.
Guru perempuan ini hadir menghadap Komisi X DPR bersama sejumlah rekan sejawatnya yang mewakili berbagai organisasi guru pada Senin (29/8/2022).
Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Bongkar Cerita di Balik Dirinya yang Jadi Pelayan Tuhan
Curahan hati ini sendiri mendapat beragam respons warganet. Bukan cuma menyemangati guru perempuan tersebut, warganet juga dibuat salah fokus dengan sosok tamu pria di belakangnya yang malah asyik menyantap kudapan yang disediakan.
"Potret dunia pendidikan," kata warganet.
"Itu yang dibelakang kaya lagi makan di kondangan, buat ibu semangat ya bu, dengan ibu muncul disini semoga pemerintah liat dan malu," komentar warganet.
"Ayooo... DPR yang dapat gaji + tunjangan + yang pensiun... Buktikan... Kalau anggaran yang besar itu ... memang pro ke rakyat," sindir warganet.
"Sudah dari dulu ini belum kelar juga, bagaimana ini kebijakan nya kementerian pendidikan dan dpr yang terhormat,, apalah gunanya kami membayar anda-anda semua,," kecam warganet.
"Gak tega liat ibunya,, semangat bu," ujar warganet lain.
"Kok bisa ya begitu.... kasian guru honorer... padahal pengalaman dalam mengajar itu kan perlu.. dan guru honorer yang sudah bertahun-tahun Koo bisa kalah sama murid nya," imbuh warganet.
"Berbasis kompetensi, ibu harusnya bangga bahwa murid ibu bisa lebih sukses dari ibu. Mohon maaf saya juga Guru tapi sudut pandang saya keberhasilan Guru adalah kesuksesan murid," timpal yang lainnya meski dengan pendapat yang berbeda.