Mensos Risma Bantah Harga Telur Mahal Gegara Diborong Program Bansos, Pedagang Pasar: Faktanya Begitu

Selasa, 30 Agustus 2022 | 17:37 WIB
Mensos Risma Bantah Harga Telur Mahal Gegara Diborong Program Bansos, Pedagang Pasar: Faktanya Begitu
Mensos Risma (kemensos.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSSI) mengamini salah satu faktor mahalnya harga telur saat ini karena stok yang terbatas imbas pembelian besar-besaran yang dilakukan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk program Bantuan Sosial (Bansos).

Sekretaris Jenderal APPSI Mujiburohman mengatakan faktor tersebut merupakan fakta yang tidak bisa dibantah, walaupun kekinian Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharani dengan tegas membantahnya.

"Teman-teman kita yang beli telur nyarinya susah. Karena ada pembelian jumlah besar untuk bantuan (bansos). Meski kata Bu Risma enggak ada, tapi memang faktanya ada," kata Mujiburohman saat ditemui di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Kondisi ini kata dia tak bisa dipungkiri, karena memang para pedagang telur saat ini kesulitan untuk mendapatkan ketersediaan telur yang memadai, imbasnya harga jual menjadi melambung tinggi.

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSSI). (Suara.com/Fadil)
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSSI). (Suara.com/Fadil)

"Okelah tidak sepenuhnya untuk pangan, tapi kan pedagang-pedagang pasar ini merasakannya dari kekurangan ini sehingga pengaruh ke harga," katanya.

Selain itu, memang diakui dia faktor lainnya karena mahalnya harga pakan ternak seperti gandum yang merupakan kebutuhan utama para peternak ayam.

Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina membuat harga gandum saat ini cukup mahal dan sangat terbatas jumlahnya.

"Telur itu kenaikannya itu juga karena pakan. Pakan itu juga berasal dari gandum. Sedangkan gandum sendiri juga sekarang sedang susah," katanya.

Menteri Sosial Tri Rismaharini membantah anggapan kenaikan harga telur disebabkan penyaluran bantuan sosial reguler dalam Program Bantuan Pangan Non Tunai atau Kartu Sembako.

Baca Juga: Tiga Bansos Ini Siap diluncurkan Awal September 2022, Salah Satunya Bantuan Subsidi Upah, Cek Yuk!

Risma mengatakan Kementerian Sosial menyalurkan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) senilai Rp200.000 per bulan per keluarga manfaat dalam bentuk uang tunai, bukan telur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI