Wagub Jawa Barat Sebut Menikah dan Poligami Jadi Solusi Cegah Penularan HIV/AIDS

Selasa, 30 Agustus 2022 | 15:04 WIB
Wagub Jawa Barat Sebut Menikah dan Poligami Jadi Solusi Cegah Penularan HIV/AIDS
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menghadiri sosialisasi program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) di Wilayah Perbatasan yang digelar di Pondok Pesantren An Nasuha, Desa Kalimukti, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Selasa (29/10/19). (Humas Jabar/Dudi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebutkan bahwa menikah dan poligami bisa menjadi solusi untuk mencegah penularan HIV AIDS, khususnya di kalangan remaja dan para suami yang suka "jajan" sembarangan.

"Menikah merupakan ibadah yang menjadi salah satu Sunnah Rasulullah SAW. Setiap ibadah pasti punya nilai kebaikan bagi yang menjalankannya," kata Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Wagub Jabar ini juga menyebutkan bahwa tujuan lain dari menikah, yaitu untuk menjauhkan diri dari zina dan terbukti perzinahan membawa banyak mudharat, mulai dari penyakit kelamin menular, paling parah terjangkit HIV/AIDS.

Sementara itu, fenomena HIV/AIDS kini tengah menghebohkan masyarakat, khususnya di Kota Bandung. Fenomena itu menghebohkan publik usai Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung mengungkapkan bahwa dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021, 11 persen diantaranya adalah Ibu Rumah Tangga (IRT)

Baca Juga: Profil dan Rekam Jejak Wagub Jabar yang Usulkan Poligami Buat Tekan HIV/AIDS

Pemicu dari HIV/AIDS itu salah satunya suami yang melakukan hubungan seks tanpa pengaman dengan pekerja seks. Selain IRT, sebesar 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa.

"Sekarang kan sedang viral di Bandung ternyata ibu-ibu banyak yang kena HIV/AIDS. Kedua, anak-anak muda banyak juga yang kena," kata dia.

Dalam menanggapi adanya fenomena itu, Uu menegaskan bahwa dalam agama, khususnya Islam, perzinahan sangat dilarang. Untuk itu, ia menyebutkan bahwa pernikahan menjadi solusi untuk memelihara seseorang dari zina.

Upaya lain untuk mencegah penularan HIV/AIDS, di antaranya sosialisasi, penyuluhan atau pendidikan terkait seks harus lebih serius diberikan kepada generasi muda agar terhindar dari perbuatan itu.

"Allah SWT tidak akan membuat sebuah larangan kecuali kalau dilanggar akan mendapatkan kemudharatan, kemafsadatan, kepayahan, kerugian," kata dia.

Baca Juga: Wagub Jabar Usulkan Poligami untuk Tekan HIV/AIDS, Pernyataannya Dikecam Publik: Lawak Banget Si Bapak

"Begitu juga Allah SWT tidak akan mengimbau melaksanakan sesuatu apakah itu ibadah sunnah, wajib, kecuali kalau dilaksanakan ada manfaat, mashlahat, kebarokahan, juga kebaikan, termasuk menikah tujuannya ibadah dan berpoligami tujuannya juga ibadah," ucap Uu.

Lebih lanjut, menurutnya pendidikan seks terhadap masyarakat, penyuluhan dari pemerintah mengenai HIV/AIDS, dan masyarakat juga harus memiliki keberanian untuk bersikap selain adanya pemahaman tentang bahaya HIV/AIDS.

Saran Panglima Santri Jabar bagi para anak muda, apabila sudah tidak kuat ingin menyalurkan hasrat birahi segeralah menikah.

Menurut Wagub Jabar ini, hasrat seksual memanglah hal biologis yang juga manusiawi, akan tetapi tetap harus disalurkan dengan cara yang benar sesuai syariat agama.

Belum lagi, saat ini di era digital, mudah ditemui konten- konten yang menarik perhatian mata dan membangkitkan hasrat seksual.

Sisi lain kecanggihan teknologi juga memudahkan akses generasi muda yang 'nakal' berselancar menemukan hal- hal berbau 'memancing hasrat.'

Uu juga menyarankan kepada keluarga jika ada anak-anak muda yang ingin segera menikah, sebaiknya orang tua jangan menghalang-halangi daripada terjadi hal yang tidak diharapkan.

"Saya berharap kepada anak- anak muda kalau kebelet, kawin saja, orang tua memberikan dukungan jangan dihalang- halang, kalau dihalangi semacam itu, khawatir lebih parah lagi (dampaknya)," katanya.

"Nikah muda juga belum tentu sengsara, berantakan, apalagi kalau niat nikah untuk ibadah. Sekalipun sedang kuliah, atau belum dapat kerja atau lainnya kalau sudah kebelet, ya bagaimana," kata Wagub Uu.

IRT Banyak Tertular HIV/AIDS

Uu kemudian memberi solusi agar suami tidak "jajan" sembarangan, melihat fenomena banyak ibu rumah tangga yang juga banyak tertular HIV/AIDS.

Bila suami tidak cukup dengan satu pasangan maka agama pun mengizinkan suami berpoligami, dengan syarat dan sejumlah catatan besar seperti harus mampu adil dan bijaksana.

"Daripada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak? Makanya, dari pada ibu kena (HIV/AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami," katanya.

Oleh karena itu, menurut Uu, sosok suami harus mampu berkomunikasi dengan istri kalau memang merasa punya kemampuan untuk berpoligami.

Namun, kembali Uu menegaskan jika pernikahan harus dengan niat ibadah, apalagi nikah punya sejumlah kaidah, seperti kaidah menjaga turunan, hingga menjaga kehormatan.

"Kalau perlu, masyarakat ingin nikah tidak ada biaya kenapa tidak, saya akan konsultasi dengan Pak Gubernur untuk ada program (nikah masal) itu, pemerintah harus responsif terhadap keinginan masyarakat, kalau perlu Pemprov mengadakan nikah masal bagi yang tidak punya biaya," tuturnya.

Uu juga mengungkap bahwa kunci sukses rumah tangga adalah rasa saling memahami antara suami istri.

"Dalam rumah tangga tidak ada manajemen yang pasti, hanya suami memahami istri, lalu istri memahami suami, termasuk memahami kebutuhan suami," kata Wagub Uu. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI