Suara.com - Kasus Pembunuhan Brigadir J sudah masuk rekonstruksi. Rekonstruksi pembuhuhan Brigadir J tahap pertama dilakukan di Duren Tiga, Jakarta, di rumah pribadi Ferdy Sambo, sang otak pembunuhan.
Total ada sebanyak 78 adegan rekonstruksi yang dilakukan para tersangka, di antaranya dilakukan Ferdy Sambo dan sang Istri Putri Candrawathi.
Dalam rekonstruksi itu, Ferdy Sambo mengenakan pakaian tahanan dan posisi tangannya diikat.
Dari 78 adegan itu, dibagi adegan di 3 lokasi. di rumah Magelang sebanyak 16 adegan yang terjadi pada tanggal 4,7, 8 Juli 2022. Lalu di rumah Saguling (rumah pribadi Ferdy Sambo) sebanyak 35 adegan yang terjadi pada tanggal 8 Juli 2022. Selanjutnya ketiga di rumah Duren Tiga (rumah dinas) sebanyak 27 agedan.
Baca Juga: Jalani Rekonstruksi Kasus Brigadir J, Putri Candrawathi Tak Kenakan Baju Tahanan, Ini Alasannya
Selain Sambo dan Putri, ada juga Bharada E alias Richard Eliezer, Brigadir RR alias Ricky Rizal, dan KM alias Kuat Maruf yang ikut rekonstruksi.
Dilaporkan jurnalis Suara.com, Rakha Arlyanto di lokasi, Putri Chandrawathi melakukan rekonstruksi dengan memperagakan adegan sedang tidur.
Rekonstruksi saat ini tengah berlangsung di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Pancoran, Jakarta Selatan. Rekonstruksi diawali dengan 16 adegan menggabarkan peristiwa yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah.
Putri Candrawathi menperagakan adegan tiduran di atas ranjang tempat tidur. Terlihat pula sosok pria berbaju putih yang diduga merupakan peran pengganti Brigadir J.
Pembunuhan Brigadir J Bawa Senjata Laras Panjang
Dalam rekonstruksi yang ditayangkan langsung di Channel Youtube Polri TV pada adegan ke 15 memperlihatkan tersangka Bharada E atau Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf menggunakan baju tahanan warna oranye. Kemudian Putri Chandrawathi, istri Ferdy Sambo menggunakan kemeja putih.
"Terasngka memegang senjata api laras panjang. Ricky menyerahkan senjata laras panjang ke Bharada E," ujar presenter di channel tersebut.
Kemudian Bharada E terlihat meletakan senjata laras panjang di bangku depan kendaraan berwarna hitam.
"Tersangka meletakan sejata itu ke dalam mobil. Kemudian tersangka masuk ke dalam mobil," kata dia.
Dalam tayangan tersebut terlihat Bharada E duduk di samping pengemudi. Sedangkan kendaraan tersebut dikemudikan oleh Kuat Ma'ruf.
Istri Ferdy sambo duduk dibagian belakang kemudi. Adapun disamping Putri ada seorang saksi.
"Ini rekonstruksi dari Magelang menuju Jakarta," kata dia.
Adegan Ferdy Sambo bicara di HT jelang eksekusi Brigadir J
Adegan berpindah ke lantai 3 rumah Sambo. Ferdy Sambo masuk ke ruangan rumah pribadinya. Tersangka Ferdy juga terlihat duduk bersama istrinya, Putri Chandrawathi di sofa. Tersangka Putri yang mengenakan pakaian serba putih terlihat hanya menunduk ketika menggelar rekonstruksi di lantai tiga.
Tampak, Ferdy Sambo memeragakan saat dirinya menggunak HT (handy talky) di samping istrinya. Belum diketahui apa yang dibicarakan Sambo saat menggunakan HT itu.
Namun, diketahui HT itu kerap dipakai Ferdy Sambo untuk berkomunikasi dengan para anak buahnya semasa masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.
Ambil pistol di mobil
Selain adegan Sambo dan Putri, ada juga adegan Bharada E alias Richard Eliezer, sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J. Bharada E terlihat keluar dari rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Pancoran, Jakarta Selatan. Bharada E menuju mobil yang terparkir di depan rumah pribadi Ferdy Sambo.
Lalu Bharada E membuka pintu mobil lantas menarik penutup laci mobil di bagian depan. Di sana lah postol itu tersimpan. Pistol itu warna abu-abu dan dimasukkan ke tas.
Selanjutnya Richard Eliezer bergegas ke halaman rumah Ferdy Sambo untuk menemui Brigadir Ricky Rizal dan Kuwat Maruf. Mereka tampak sedang duduk di sebuah kursi panjang.
Setelah memperlihatkan tas berisi senjata, lalu Bharada E pergi masuk ke dalam rumah. Di lantai tiga kediaman pribadi Ferdy Sambo, tampak terlihat Sambo sedang berdiri.
Perlakukan khusus
Dilaporkan Jurnalis Suara.com, Muhammad Yasir, tampak perlakuan khusus terhadap Sambo. Ia dibukakan tutup botol air mineral yang terletak di meja oleh anggota Brimob yang berjaga.
Terlihat Sambo belum mau meminum dan anggota Brimob itu meletakkan kembali di meja. Dia pun berbincang-bincang dengan kuasa hukumnya.
Sambo duduk di bangku berlapis kulit dengan meja besar di depannya. Sambo ditemani oleh seorang kuasa hukumnya dan dijaga oleh satu anggota Brimob Polri bersenjata lengkap.