Suara.com - Heboh data ratusan mahasiswa Bandung positif HIV AIDS karena seks bebas. Data ini membuat publik kaget karena HIV salah satu penyakit bahaya.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung membeberkan fakta bahwa dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021, 11 persen diantaranya adalah Ibu Rumah Tangga (IRT).
Salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks. Selain IRT, 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa.
Penyebab terbanyak penyebarluasan HIV dari hubungan heteroseksual atau perilaku seksual berisiko hampir 40 persen.
Baca Juga: Mental Pemain Persib Bandung Anjlok akibat Gol Cepat PSM Makassar
Sementara jumlah seks bebas heteroseksual penyebab HIV terus mengalami kenaikan tiap tahunnya. Pasalnya masih banyak warga yang kurang menyadari pentingnya datang ke fasilitas kesehatan untuk memeriksa HIV.
Hal itu dipaparkan etua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung Sis Silvia.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut kasus HIV-AIDS yang terdapat di Kota Bandung mencapai 5.000 lebih kasus.
"Kalau dilihat, kasus HIV-AIDS itu kan puncak gunung es. Kadang kadang 5.000 sekian yang terdeteksi, mungkin saja bisa lebih besar," ujarnya.
Bukan cuma di Bandung
Baca Juga: Kementerian Agama Sentil Langkah Wali Kota Bandung Yana Mulyana Resmikan Gedung Dakwah ANNAS
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu membuka fakta kasus HIV tidak hanya terjadi di Bandung.
Berdasarkan data epidemiologi HIV secara nasional, kata Maxi, jumlah kasus paling tinggi berada di DKI Jakarta sekitar 90.900 kasus, disusul Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, Bali, Sumatera Utara, Banten, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Riau.
Maxi mengatakan Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung termasuk daerah yang memiliki program penanggulangan HIV/AIDS yang sangat baik secara nasional.
Di Ciamis, banyak balita dan ibu hamil tertular
Dinas Kesehatan Ciamis mencatat ada ratusan warganya terinfeksi HIV. Jumlahnya tembus 631 orang. Data dari bulan Januari sampai Juli 2022 bertambah sebanyak 53 orang.
Rincian penambahan kasus 53 orang itu yakni, 1 orang yang masih usia balita, 3 orang yang usianya 15 sampai 19 tahun. Kemudian 13 orang yang berusia 20 sampai 24 tahun, usia 25 sampai 49 tahun ada sebanyak 35 orang yang terakhir berusia 50 tahun ada satu orang.
Pasien HIV/Aids di Ciamis yang terdata dari Januari hingga Juli 2022 terdiri dari kalangan Laki-laki seks Laki-laki atau LSL sebanyak 13 orang, PSK ada sebanyak 1 orang, ibu hamil ada 3 orang, penderita TB 8 orang, pelanggan 1 orang, pasutri 2 orang, kemudian 25 orang karena faktor lainnya.
Cara penularan HIV AIDS
Cara penularan HIV AIDS selalu melibatkan pertukaran cairan tubuh dari satu orang ke orang lain. Maka dari itu upaya paling sederhana untuk menghindarinya adalah dengan tidak melakukan pertukaran cairan tubuh dalam bentuk apapun.
Setidaknya ada 7 cara penularan penyakit yang menyerang sistem imun tubuh ini. Di antaranya hubungan seksual dengan ODHA, melalui kandungan, hubungan seks tidak aman, ibu menyusui, terkena cairan vagina atau sperma, transfusi darah, dan alat suntik.
Ciri-ciri HIV AIDS
Ciri-ciri HIV AIDS dapat terlihat dalam beberapa tahapan, mulai dari tahapan pertama yaitu tahap infeksi HIV akut, tahap infeksi HIV kronis, hingga tahap AIDS. Untuk lebih jelasnya lagi, langsung saja simak penjelasan mengenai gejala dari masing-masing tahapan tersebut.
Infeksi HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus atau yang sering dikenal dengan sebutan virus HIV.