Suara.com - Tingkat kepuasan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin memuaskan dalam tujuh bulan terakhir, namun tidak kuat/tebal. Hal ini dikatakan Peneliti Senior Indonesia Survey Center Chairul Ansari dalam acara pemaparan hasil temuan survei nasional elektabilitas menuju Pemilu 2024 yang digelar secara virtual, Senin (29/8/2022).
"Tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf angkanya berada pada 61,7%," ujar Chairul Ansari saat menyampaikan hasil surveinya.
Selanjutnya, Chairul menjelaskan ada 38,4% masyarakat yang menjawab kondisi ekonomi rumah tangga dalam tujuh bulan terakhir ini sama saja dibanding periode yang sama. Sementara hanya ada 31,2% yang menjawab lebih baik dan jauh lebih baik.
"Dan (Yang menjawab jauh lebih buruk) ada 22,1%, terpaut 9,1% saja," tutur dia.
Baca Juga: Tingkat Kepuasan Publik pada Kinerja Jokowi 64 Persen, Pengamat: Masih di Batas Aman
Dari hasil survei, mayoritas publik kata Chairul melihat masalah mendesak yang harus segera diselesaikan oleh pemerintahan saat ini adalah masalah-masalah ekonomi. Sebanyak 30,8% publik menyebut masalah kenaikan harga-harga bahan makanan pokok, 21,4% masalah lapangan pekerjaan dan 10,1% adalah masalah kenaikan harga BBM.
"Masalah kesehatan berada di posisi ke-4 seiring terkendalinya pandemi, masalah korupsi, lingkungan hidup dan Pendidikan," papar dia.
Lebih lanjut, Chairul menuturkan ISC melakukan survei dengan tujuan untuk mengetahui persepsi publik mengenai kepemimpinan nasional dan isu-isu yang melingkarinya.
Untuk diketahui, survei ISC ini dilaksanakan pada tanggal 9-19 Agustus 2022 di 34 Provinsi Indonesia.
Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan pada survei menggunakan multistage random sampling dengan menerapkan margin of error sebesar ±2,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Selanjutnya responden yang diambil dalam survei sebanyak 1.520 responden
Baca Juga: Analis: Andai Semua Menteri Jalankan Tugasnya, Tingkat Kepuasan Publik ke Jokowi Bisa 80 Persen