Pemerintah Ingin Ubah Potret Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Lebih Positif

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 29 Agustus 2022 | 02:55 WIB
Pemerintah Ingin Ubah Potret Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Lebih Positif
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono mengemukakan, jika Pemerintah Indonesia sedang mencoba mengubah potret pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia ke arah yang positif.

Ia mengemukakan hal tersebut dengan membandingkan pekerja migran di beberapa negara Asia lainnya.

"Jika membandingkan potret PMI yang ada di Singapura, Hong Kong, Beijing, Korea, Jepang memang berbeda, bagian sedih memang kebanyakan ada di Malaysia," ujar Hermono dalam Wisuda Universitas Terbuka (UT) Malaysia di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Minggu (28/8/2022).

Lantaran itu, ia mengatakan, potret pekerja migran Indonesia harus lebih positif lagi.

Baca Juga: 85 Pekerja Migran di Malaysia Diwisuda UT, Lulusan Terbaik dengan IPK 3,82

"Ini harus diubah. Potret PMI di sini harus menjadi lebih positif lagi," katanya.

Menurutnya, jika membaca atau mendengar tentang PMI di Malaysia hampir semua beritanya kurang menyenangkan.

Ia mengemukakan, persoalan tersebut seperti seputar persoalan gaji tidak dibayarkan hingga lari dari majikan.

Jika mengikuti pemberitaan media-media di Malaysia, ia mengatakan, terlihat pemerintah sedang mencoba memperbaiki itu semua, meski masih jauh dari ideal.

Menurut Hermono yang disaksikannya pada wisuda 85 mahasiswa Universitas Terbuka secara luring dan daring di KBRI Kuala Lumpur, yang keseluruhannya merupakan PMI.

Baca Juga: Momen Haru 85 PMI Di Malaysia Raih Gelar Sarjana Saat Wisuda Di Universitas Terbuka, Lulusan Terbaik Raih IPK 3,82

Meski begitu, ia mengatakan potret positif pekerja migran Indonesia ini perlu disampaikan kepada lebih banyak lagi teman-teman PMI lainnya di Malaysia.

Agar semakin banyak dari mereka yang melanjutkan pendidikan dan meraih strata sosial yang lebih baik.

"Supaya yang wisuda lebih banyak lagi di ruangan ini. Bila perlu kita sewakan ruangan yang lebih besar kalau jumlahnya mencapai ribuan," kata Hermono.

PMI yang sudah mendapatkan gelar strata 1 atau bahkan strata 2, menurutnya, perlu menularkan semangat itu pada teman-teman pekerja migran lainnya agar ada semangat belajar. Tanpa pendidikan sulit mendapatkan strata sosial yang lebih baik.

"Tidak selalu harus melalui pendidikan formal. Yang penting belajar menjadi lebih tinggi stratanya. Satu hingga dua tahun ke depan harapannya lulusannya bisa ribuan, jadi kita sewa tempat lebih besar," kata Hermono.

Universitas Terbuka mewisuda 85 orang PMI yang bekerja di Malaysia secara bauran.

Wakil Rektor IV Universitas Terbuka Rahmat Budiman dalam sambutan wisuda mengatakan, UT berharap ke depan semakin banyak PMI di luar negeri yang melanjutkan pendidikan tinggi.

Saat ini, mahasiswa UT di Malaysia mencapai 2.328 orang, dan jumlah tersebut masih kecil jika dibanding total diaspora Indonesia yang ada di negeri jiran tersebut yang mencapai lebih dari 25.000 orang.

Lulusan terbaik wisudawan UT di Malaysia, yakni Aulia Diah Meireni dengan IPK 3,82 pada program studi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan, Monica Renjani dengan IPK 3,41 pada program studi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan dan Fiarti Meta Rosela dengan IPK 3,39 pada program studi Akuntansi.

Dari 85 wisudawan tersebut, 42 orang mengikuti wisuda secara luring (luar jaringan) di KBRI Kuala Lumpur, Malaysia, dan lima orang mengikuti wisuda secara daring (dalam jaringan) dari Johor, dan 38 orang dari Indonesia, karena kontrak kerja telah berakhir dan sudah kembali ke Tanah Air. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI