Suara.com - Seorang wanita diduga menjadi korban kekerasan fisik yang dilakukan oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP.
Kekerasan fisik tersebut diduga terjadi setelah wanita ini mengabadikan momen para Satpol PP yang sedang melakukan penertiban pedagang kaki lima.
Curhatan wanita tersebut awalnya diunggah melalui akun Twitter pribadinya, yang kemudian diunggah ulang oleh akun Instagram @kabarnegri pada Minggu (28/08/22).
"Curhat seorang cewek Padang! Lagi ramai di Twitter seorang cewek mengaku jadi korban kekerasan fisik yang dilakukan personel Pol PP Padang di Taplau," keterangan yang ditulis akun pengunggah video.
Dalam video yang diunggah, tampak momen para anggota Satpol PP yang sedang bertugas menertibkan para pedagang kaki lima.
Karena kebetulan wanita ini sedang berada di lokasi kejadian, ia berinisiatif merekam ataupun mendokumentasikan proses penertiban tersebut.
Namun tiba-tiba ada beberapa Satpol PP perempuan yang mendatanginya dan tiba-tiba saja berlaku kasar.
Satpom PP tersebut diduga merasa tidak terima karena wanita ini merekam momen tersebut.
Para Satpol PP perempuan tersebut tampak seperti hendak merampas handphone milik wanita ini.
Melalui pengakuan wanita yang dikutip melalui cuitannya, karena dirinya menolak untuk menghapus video dan memberikan ponsenya kepada mereka, para anggota Satpol PP lalu melakukan kekerasan fisik padanya.
Wanita ini mengaku bahwa pergelangan tangannya ditarik paksa.
Dirinya juga didorong menuju bada mobil dinas yang mereka bawa.
Video unggahan ini lantas menuai beragam komentar dari warganet.
Warganet turut merasa geram atas kejadian yang menimpa sosok wanita ini.
"Ternyata nggak cuma nyita barang, tapi main kekerasan juga," ujar seorang warganet.
"Ruwet-ruwet. Bobrok," imbuh warganet lain.
"Gimana ini pak satpol?" komentar lain dari warganet.