"Biasanya, Anda harus masuk dengan sarung dan selempang untuk menutup tubuh bagian bawah Anda ... Ini pada dasarnya untuk menghormati roh atau dewa dan leluhur yang diyakini mendiami tempat-tempat seperti itu."
Tapi insiden turis berfoto bugil di tempat-tempat yang dianggap suci tidak hanya terjadi di Indonesia.
Ada serangkaian kasus, berakhir dengan deportasi, yang juga dilakukan turis dengan bertelanjang di tempat-tempat suci di Kamboja dan Malaysia.
Ben Groundwater, seorang 'travel writer' dan mantan pemandu wisata, mengatakan perilaku seperti ini bukanlah hal baru.
Ketika dia menjadi pemandu di awal tahun 2000-an, ada "banyak perilaku buruk" di antara turis, termasuk "banyak orang telanjang di tempat-tempat yang tidak seharusnya,” katanya.
"Tapi tidak begitu jelas [di mata publik]. Saat itu tidak ada media sosial [jadi] tidak ada yang diunggah dan tidak ada yang dipulangkan."
Perilaku tersebut masuk ke dalam kategori "tindakan yang tidak berbahaya, tetapi ternyata cukup bermasalah".
Ben percaya ada dua kelompok orang yang berbeda di sini.
Ada kelompok yang dia anggap kurang dalam "perspektif": "hanya pelancong biasa yang melakukan hal-hal gila dan konyol ketika mereka bepergian dan hal-hal yang mungkin tidak sopan.”
Baca Juga: Pembunuh Turis Bali Andriana Simeonova Terancam Hukuman Mati
Mereka mungkin tidak mempertimbangkan dampak dari kelakuan mereka.