Pakar Mikro Ekspresi Soroti Surat Permintaan Maaf Ferdy Sambo: Dibuat Supaya Masyarakat Tidak Gundah Gulana

Jum'at, 26 Agustus 2022 | 13:48 WIB
Pakar Mikro Ekspresi Soroti Surat Permintaan Maaf Ferdy Sambo: Dibuat Supaya Masyarakat Tidak Gundah Gulana
Perjalanan Kasus Ferdy Sambo (Suara.com/Alfian Winanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lebih lanjut, Kirdi menyinggung soal apakah permintaan maaf tersebut ditulis secara tulus atau karena paksaan.

"Orang-orang ketika benar-benar sedih, ketika benar-benar minta maaf itu beda intonasinya. Walaupun biasanya galak,tegas, lugas. Itu beda, udah beda sekali. Kalau kita bicara kondisi psikologis manusia," lanjut Kirdi.

Pernyataan dari Kirdi ini semakin kuat jika dikaitkan dengan diksi yang dipilih oleh Ferdy Sambo dalam permintaan maafnya.

Dalam kalimat permintaan maaf, terdapat kata-kata seperti kata 'tapi', dan juga 'terlepas'.

Kirdi menjelaskan bahwa adanya kata-kata tersebut dapat diartikan sebagai ucapan yang ditulis secara formal bukan emosional.

"Artinya dia 'secara formal bukan emosional', bukan dari hati meminta maaf dan mengucapkan belasungkawa terhadap institusi, terhadap keluarga. Tapi ini benar-benar disampaikan dalam acuan dia harus melakukan seperti itu supaya masyarakat tidak lagi gundah gulana," terus Kirdi.

Pada kesempatan tersebut, Kirdi kembali menegaskan bahwa jika ada pertanyaan mengenai penyesalan Ferdy Sambo, maka jawabannya bisa jadi tidak.

"Kembali pertanyaaannya, kalau gitu apakah benar-benar menyesal untuk terjadinya kematian dari J ini, Brigadir J ini. Jawabannya bisa jadi tidak," lanjutnya.

Baca Juga: Cerita Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo Beraksi di Mabes Polri, Dia Terancam Hukuman Mati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI