Suara.com - Sidang kode etik yang dijalani oleh mantan Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo kemarin (25/08/2022) berlangsung di Trans National Crime Center (TNCC) Mabes Polri selama 16 jam.
Sidang itu diwarnai dengan aksi seorang anggota Brimob yang tiba-tiba menghampiri para jurnalis yang berada di dalam TNCC. Anggota Brimob itu langsung membentak jurnalis yang berbondong-bondong memasuki area sekitaran ruang sidang.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Simak inilah 5 fakta jurnalis dibentak Brimob selengkapnya.
Diperbolehkan masuk untuk meliput Ferdy Sambo
Baca Juga: Jumat Keramat bagi Putri Candrawathi, Apakah Langsung Ditahan Usai Diperiksa?
Walau sidang kode etik yang dilakukan Ferdy Sambo adalah sidang tertutup, namun akhirnya pihak Mabes Polri memperbolehkan para jurnalis untuk masuk ke area sekitaran ruang sidang.
Ini demi mendapatkan informasi terbaru soal sidang etik yang sedang dijalani Ferdy Sambo buntut kasus pembunuhan Brigadir J.
Para jurnalis dan wartawan berdesakan
Namun, di tengah tengah proses sidang kode etik, para jurnalis dan wartawan pun berdesakan untuk masuk ke area TNCC. Kondisi area ruang sidang yang tidak terlalu besar dengan pembatas sehingga mempersempit ruang gerak para jurnalis.
Situasi tersebut justru memicu kemarahan dari anggota Brimob yang bertugas menjaga ketertiban selama berlangsungnya sidang etik.
Baca Juga: Berikut Isi Lengkap Permohonan Maaf Ferdy Sambo, Ingat Tuhan di Akhir Suratnya
Anggota Brimob tiba-tiba marah
Melihat kericuhan yang terjadi, seorang anggota Brimob lengkap dengan senjata dan jaket anti peluru tiba tiba mendatangi gerombongan wartawan dan berteriak. Anggota Brimob ini bahkan sampai mau mengusir wartawan.
"Woi wartawan, dengar kalian. Kalau tidak tertib saya tidak peduli, keluar kalian semua!" bentak anggota Brimob tersebut di hadapan semua wartawan.
Anggota Brimob disarankan DPR untuk minta maaf
Video anggota Brimob yang membentak para jurnalis itu pun viral di media sosial hingga terdengar di telinga para anggota DPR.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni pun menyoroti hal ini. Menurutnya, hal ini perlu menjadi perhatian karena informasi seputar kasus itu juga bisa diketahui masyarakat berkat para wartawan yang bekerja langsung di lapangan.
"Saya rasa ini walau persoalan yang tidak besar, harus diselesaikan dengan baik dengan saling diskusi dan memaafkan. Minta maaf kepada awak media yang datang sangat disarankan," kata Ahmad Sahroni saat ditemui wartawan pada Kamis (25/08/2022) kemarin.
Ramai dengan komentar warganet
Tak hanya pejabat publik, tindakan anggota Brimob ini juga mendapat atensi dari warganet. Banyak komentar negatif yang muncul dengan mengaitkan sikap Brimob terhadap warga sipil selama ini.
"Galaknya sama sipil doang" ujar akun @imr*********.
"Galak galak banget duuuh" ujar akun @km*******.
Kontributor : Dea Nabila