Baru-baru ini, ramai diperbincangkan hal unik di tengah keseriusan rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada hari Rabu, 24 Agustus 2022.
Pasalnya, terdengar suara seorang perempuan memanggil kata ‘sayang’ pada saat rapat anggota Komisi III DPR RI itu.
Berikut– fakta-fakta misteri suara ‘sayang’ yang muncul pada saat rapat Komisi III DPR dengan Kapolri.
1. Kronologi kemunculan suara 'sayang'
Momen unik tersebut bermula pada saat adanya notulen dalam rapat sedang menyebutkan poin-poin kesimpulan hasil rapat terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Kemudian, seorang anggota Komisi III DPR RI yang berasal dari fraksi PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi atau Habib Aboe melakukan interupsi pada saat menyelak notulen. Aboe mengatakan, seharusnya frasa desakan tidak diperlukan, hal tersebut karena Kapolri sudah sadar diri.
Lebih lanjut, Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto selaku pimpinan rapat mengatakan poin kedua sebenarnya penting demi menjawab reformasi yang ada di tubuh Polri.
Anggota Komisi III DPR RI dari fraksi Gerindra, Habiburokhman juga meminta interupsi. Habiburokhman menilai kesimpulan poin kedua sebaiknya perlu ditaruh frasa desakan Komisi III DPR ke Listyo untuk menuntaskan penyakit masyarakat.
Di tengah sela-sela Habiburokhman berbicara mengenai hal tersebut, justru terdengar keras suara seorang perempuan memanggil dengan ucapan kata ‘sayang’.
Baca Juga: 3 Momen Unik Rapat DPR dengan Kapolri, Ada Suara Perempuan Panggil Sayang
Sontak ruangan rapat menjadi heboh, dan memancing gelak tawa dari para peserta rapat.