Suara.com - Seorang oknum anggota DPRD Palembang, Sumatera Selatan berinisial MSZ yang melakukan penganiayaan terhadap seorang wanita di SPBU beberapa waktu lalu terancam dipecat dari partai pengusungnya usai ditetapkan sebagai tersangka.
Partai diketahui telah menerbitkan surat rekomendasi pemecatan terhadap MSZ dari kader partai dan juga anggota DPRD Kota Palembang periode 2019-2024 kepada Dewan Pimpinan Pusat Gerindra.
"Kami sudah menyiapkan administrasi, rekomendasi pemecatan yang akan dikonsolidasikan dalam sidang Mahkamah Partai Gerindra, besok Jumat (26/8) di Jakarta," kata Ketua DPC Partai Gerindra Kota Palembang Akbar Alfaro saat dikonfirmasi.
Rekomendasi pemecatan itu merupakan bentuk ketegasan dari DPC Palembang atas perbuatan yang dilakukan oleh MSZ.
Tak hanya itu, perbuatan MSZ telah menjadi perhatian para pimpinan partai di tingkat pusat yang memiliki garis perjuangan untuk memprioritaskan kepentingan masyarakat umum, bukan justru menyakitinya.
Pihak partai juga tidak memberikan bantuan hukum kepada MSZ lantaran permasalahan tersebut dinilai merusak nama baik partai.
Sementara itu, pihak Partai Gerindra memberikan bantuan biaya pengobatan kepada wanita yang menjadi korban.
"Oleh karena permasalahan ini merusak nama baik partai, kami pun tidak memberikan bantuan hukum (kepada MSZ)," tegas Akbar sembari menambahkan pihaknya memberikan bantuan biaya pengobatan kepada perempuan yang menjadi korban penganiayaan MSZ.
Ia menambahkan nasib keanggotaan MSZ sebagai kader partai dan legislator di DPRD Kota Palembang akan ditentukan pada sidang Mahkamah Partai Gerindra yang digelar di Jakarta. Jumat (26/8).
Sebelumnya, Kepala Polrestabes Palembang Kombes Polisi Mokhamad Ngajib mengatakan oknum anggota DPRD berinisial MSZ menjadi tersangka atas kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang perempuan berinisial J (31) di sebuah SPBU Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, pada Jumat (5/8).