Klaim Tak Tersandra Kepentingan Politik Lama, PSI Malah PDKT dengan Golkar, Soleh Solihun: Jadi Bingung Bro Sis

Kamis, 25 Agustus 2022 | 15:17 WIB
Klaim Tak Tersandra Kepentingan Politik Lama, PSI Malah PDKT dengan Golkar, Soleh Solihun: Jadi Bingung Bro Sis
Pendekatan PSI dan Golkar
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dikenal sebagai partai baru yang didirikan akhir tahun 2014.

Pada laman resmi mereka, PSI mengklaim bahwa pihaknya merupakan partai baru yang tidak lagi tersandera dengan kepentingan politik lama.

PSI juga mengklaim harus dengan ide baru, gagasan baru, cara baru, orang baru, dan mesin baru.

Namun belakangan, pendekatan PSI dengan Partai Golkar menuai perhatian publik. Hal ini terlihat pada laman PSI yang mengaku sedang PDKT dengan Golkar.

Baca Juga: Kamaruddin Blak-blakan Bongkar Sumber Kekayaan Ferdy Sambo, Ungkap Dugaan Mafia di Belakangnya

Sudah menjadi rahasia umum jika Golkar menjadi partai lama yang berkuasa di era orde baru.

Pendekatan PSI dan Golkar
Pendekatan PSI dan Golkar

Dalam hal ini, Soleh Solihun seorang kmedian, aktor, dan jurnalis itu mengaku dibuat bingung dengan pendekatan yang PSI lakukan dengan Golkar di mana notabene adalah partai lama.

Komentar Soleh Solihun sendiri ia sampaikan melalui akun Twitternya pada Rabu (24/8/2022).

"Bro sis, saya jadi bingung," tulis Seoleh Solihun yang juga menampakkan tangakapan layar dari laman resmi PSI.

Cuitan Soleh Solihun tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet.

Baca Juga: Penampakan Petugas yang Bentak Wartawan Saat Liput Sidang Kode Etik Ferdy Sambo, Netizen: Robocop, Pengen Viral Dia?

Cuitan Soleh Solihun (twitter.com/solehsolihun)
Cuitan Soleh Solihun (twitter.com/solehsolihun)

"Lha kok bingung, partai U-23 mah bebas," komentar seorang kader Partai Demokrat di retweet kutipan.

"Berat memang mempertahankan idealisme dan semangat perbaikan. Setidaknya kalian berani mencoba, sayangnya belum berhasil," tambah warganet lain.

"Idealisme dalam politik enggak menjual bro sis. Kemarin bilang saya benci tokoh politik ini dan itu, tetap aja kalau butuh suara akan menjual harga diri dan mengorbankan visi misi partai," imbuh lainnya.

"Ide baru, gagasan baru, cara baru, orang baru, mesin baru, dan orde baru," tulis warganet di kolom komentar.

"Ini sih merah plus kuning jadinya oranye dong," timpal Ainun Najib.

Saat berita ini dibuat, cuitan tersebut telah disukai ribuan kali dengan ratusan retweet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI