Suara.com - Kebakaran di permukiman warga, Jalan Simprug Golf II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama masih menyimpan cerita meski telah terjadi beberapa hari lalu. Warga sudah mulai kembali melakukan aktivitasnya walau masih tinggal di pengungsian.
Salah satu warga terdampak kebakaran, Ujang Supendi menceritakan, saat insiden kebakaran terjadi ia sedang di Bogor.
Ujang memiliki kebiasaan jika setiap akhir pekan, untuk mengunjungi anak dan istrinya di sana. Di Jakarta sendiri ia tinggal hanya bersama kakaknya.
“Sedih saya, pas kejadian saya lagi pergi ke Bogor. Nengokin anak-istri,” kata Ujang, Kamis (25/8/2022).
Baca Juga: Viral Warteg Selamat dari Kebakaran Dahsyat, Pemilik Warung Makan Ungkap Rahasianya
Ujang saat itu berakat ke Bogor pada Sabtu, sementara kebakaran terjadi Minggu. Saat itu ia mengetahui musibah kebakaran dari anak pertamanya yang sudah berkeluarga, dan juga tinggal di Jakarta.
"Anak saya yang udah nikah nelepon. Ngasih tau kalau rumah tuh kebakaran,” katanya.
Sepanjang perjalanan Bogor - Jakarta, Ujang hanya pasrah sembari berdoa jika hartanya ada yang masih bisa diselamatkan.
Namun nasib berkata lain, setelah menempuh perjalanan selama 3 jam, Ujang hanya bisa melihat puing-puing sisa kebakaran dari kediaman yang telah ia tinggali selama 30 tahun.
“Pas sampai udah gak ada apa-apa. Semua udah ludes,” katanya
Baca Juga: Dugaan Awal Penyebab Kebakaran Hanguskan 3 Kios di Pasar LKMD Slipi Akibat Korsleting Listrik
Surat berharga serta harta benda lainnya telah berubah debu. Semua hangus. Termasuk BPKB motor dan surat tanah.
Sementara untuk surat-surat seperti kartu keluarga (KK) dan KTP, ujang sudah mengurusnya. Dan telah memilikinya yang baru lantaran pemerintah kota menyediakan petugas di tenda pengunsian.
“Kalau KTP, dan KK udah diurus. Udah jadi, tapi kalo BPKB sama surat tanah itu yang mungkin agak ribet ya, belom saya urus."