Bacaan Doa Qunut Latin dan Keutamaannya Agar Hidup Dilindungi Allah

Chyntia Sami Bhayangkara
Bacaan Doa Qunut Latin dan Keutamaannya Agar Hidup Dilindungi Allah
Ilustrasi berdoa - bacaan doa qunut latin dan artinya (Pexels)

Berikut bacaan doa qunut latin dan keutamaannya.

Suara.com - Doa qunut sudah melekat dalam budaya umat Islam di Indonesia. Pada dasarnya, doa qunut terbagi jadi beberapa jenis yaitu doa qunut subuh, nazilah, witir, dan juga doa qunut pendek. Berikut bacaan doa qunut latin dan keutamaannya.

Merangkum NU Online, doa qunut subuh adalah doa yang dipanjatkan ketika kita memasuki rakaat kedua saat mendirikan sholat subuh. Meskipun beberapa ulama kerap berbeda pandangan tentang doa qunut subuh ini, tapi banyak yang mencari doa qunut latin dan keutamaannya.

Masih dari sumber yang sama, doa qunut dibaca saat sholat subuh, setelah rukuk dan sebelum sujud pertama dalam posisi berdiri atau i'tidal. Ketika sholat subuh berjamaah, imam disarankan membaca doa qunut secara lantang yang dilanjutkan dengan kata aamiin oleh makmum.

Ada perbedaan pendapat dari beberapa ulama terkait hal ini. Mazhab Syafi’i dan Maliki berpandangan membaca doa qunut saat sholat subuh merupakan hal yang dianjurkan, berdasarkan hadis riwayat Anas bin Malik berikut:

Baca Juga: Keutamaan Puasa Sunnah, Dilakukan Ruben Onsu yang Baru Saja Mualaf

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam senantiasa melakukan qunut pada salat subuh sampai beliau meninggalkan dunia”. (HR. Ahmad).

Sementara pandangan mazhab Hanbali dan Hanafi menyebut membaca doa qunut bukan hal yang dianjurkan saat sholat subuh, sesuai dua hadis berikut ini:

“Rasulullah melakukan qunut selama sebulan, mendoakan jelek kepada satu kelompok (salah satu kabilah dari Bani Sulaim) kemudian beliau tidak melakukan qunut lagi”. (HR. Bukhari Muslim).

“Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak berqunut ketika salat fajar (salat subuh), kecuali ketika mendoakan kebaikan atau keburukan untuk suatu kaum”. (HR Muslim).

Doa Qunut Latin dan Keutamaannya

Baca Juga: Niat Puasa Senin-Kamis dan Keutamaannya

"Allaahummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fii man aafaiit, wa tawallanii fi man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a'thaiit. Wa qinii syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaiik. Innahu laa yadzillu maw waalaiit. Wa laa ya'izzu man 'aadaiit."