Apakah Wajib Membaca Doa Qunut? Ini Hukum Lengkap dengan Bacaan Latin

Rabu, 24 Agustus 2022 | 19:10 WIB
Apakah Wajib Membaca Doa Qunut? Ini Hukum Lengkap dengan Bacaan Latin
Ilustrasi berdoa - Apakah Wajib Membaca Doa Qunut (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Membaca doa qunut tidak wajib dalam sholat subuh. Pernyataan mengenai apapakah wajib membaca doa qunut akan dibahas dalam artikel ini. Namun sebelum itu, simak dulu hadist riwayat muslim tentang sholat subuh berikut ini.

“Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)

Rasulullah SAW juga bersabda bahwa, “Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada di dalam jaminan Allah, maka jangan sampai Allah menuntut kamu dengan sesuatu yang berada di dalam jaminan -Nya, sebab barangsiapa yang dituntut oleh Allah dengan sesuatu dari apa yang ada pada jaminan -Nya maka dia pasti akan merasakan akibatnya, lalu Allah akan mencampakkan dia di atas wajahanya di dalam neraka Jahannam” (H.R. Muslim)

Mengenai apakah wajib membaca doa qunut, simak penjelasannya berikut ini. Berdasarkan keterangan Imam As-Syafi’i ra, doa qunut itu disunnahkan pada shalat subuh dan dilakukan sesudah ruku’ pada rakaat kedua. Itu artinya doa qunut tidak wajib untuk dibaca.

Baca Juga: Doa Menagih Utang dan Artinya, Bacalah saat Hendak Meminta Pembayaran

Sementara Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan, qunut merupakan amalan sunnah, dapat dikerjakan pada shalat witir yaitu dikerjakan setelah ruku. Sedangkan qunut pada shalat subuh tidak dianggap sunnah oleh beliau, sehingga berdasarkan mazhab Imam Amad bin Hanbal, membaca doa qunut tidak wajib. 

Di samping itu membaca doa qunut saat sholat subuh tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW setiap kali sholat subuh.  Rasulullah membaca doa qunut hanya ketika terjadi musibah dan itu pun dibaca tidak hanya pada sholat subuh, melainkan pada seluruh sholat wajib.

Anas bin Malik r.a. meriwayatkan bahwa, “Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw melakukan Qunut selama sebulan, beliau mengutuk mereka (kaum yang zhalim), kemudian Nabi meninggalkannya. Adapun pada waktu shalat Shubuh Nabi tetap melakukannya sampai beliau wafat.” (HR. Baihaqi). 

Sedangkan, Ibnu Mas’ud r.a., menyatakan “Bahwasanya Nabi SAW pernah melakukan qunut salat Subuh selama sebulan, tetapi kemudian ditinggalkannya.”

Adapun bunyi doa qunut dapat dibaca di bawah ini.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Hajat Lengkap dengan Niat, Doa dan Surat yang Dibaca

Bacaan Doa Qunut Subuh Sendiri

“Allahummahdini fii man hadait, wa aafinii fii man aafaiit, wa tawallanii fi man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a'thaiit. Wa qini syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaiik. Innahu laa yadzillu maw waalaiit.Wa laa ya'izzu man 'aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait. Fa lakal-hamdu 'alaa maa qadhaiit, Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu 'ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummuyyi wa 'alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.”

Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya."

Bacaan Doa Qunut Subuh Berjamaah

“Allaahummahdinaa fii man hadaiit, wa aafinii fii man aafaiit, wa tawallanii fi man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a'thaiit. Wa qinii syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaiik. Innahu laa yadzillu maw waalaiit.Wa laa ya'izzu man 'aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait. Fa lakal-hamdu 'alaa maa qadhaiit, Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu 'ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummuyyi wa 'alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.”

Artinya:“ Ya Allah, berilah kami petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya."

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI