Mendag Zulkifli Hasan Bongkar Penyebab Harga Telur Ayam Jadi Tertinggi dalam Sejarah

Rabu, 24 Agustus 2022 | 17:52 WIB
Mendag Zulkifli Hasan Bongkar Penyebab Harga Telur Ayam Jadi Tertinggi dalam Sejarah
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buka-bukaan membongkar penyebab harga telur ayam naik menjadi yang tertinggi dalam sejarah. Ini disebabkan karena adanya tindakan afkir dini.

Mendag Zulkifli menjelaskan bahwa tindakan tersebut merupakan upaya mengurangi produksi indukan yang dilakukan peternak. Selain itu faktor program bantuan sosial (bansos) juga memengaruhi stok di pedagang, sehingga turut memicu melonjaknya harga telur.

"Kemensos kebetulan merapel programnya tiga bulan sekaligus. Telur lagi dibeli. Jadi satu afkir dini," kata Mendag Zulkifli saat ditemui di kawasan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (24/8/2022).

"Kedua Kemensos bantuan tiga bulan dirapel. Bantuan telurnya banyak, jadi (harga) naik," lanjut Mendag.

Baca Juga: Emak-emak Menjerit, Harga Telur Terus Meroket, Ternyata Ini Penyebabnya

Berdasarkan pantauan situs resmi Kementerian Perdagangan, harga telur ayam ras di tingkat eceran mencapai Rp31.000 per kilogram hingga 24 Agustus 2022. Harga itu naik sekitar 2,9 persen dibandingkan seminggu.

Bahkan, harga telur ayam per kilogram saat ini sudah melonjak 6,1 persen dibandingkan sebulan sebelumnya.

Zulkifli mengatakan, afkir dini dilakukan karena sebelumnya harga telur ayam kian turun menjadi Rp25.000 sampai Rp26.000 per kilogram.

Karena harganya yang terlalu rendah, maka peternak memutuskan melakukan afkir dini dengan memotong ayam petelu. Ini dilakukan agar mengurangi produksi indukan agar tidak bertelur dan menjadi bibit ayam.

Di saat yang sama, Mendag menilai distribusi telur dalam skala besar untuk program bansos juga menyebabkan permintaan telur ayam meningkat di pasaran. Kondisi tersebut ikut berdampak pada kenaikan harga.

Baca Juga: Harga Telur Ayam di Pasar Slipi Alami Kenaikan, Kini Rp32 Ribu per Kilo

Karena itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera melakukan pertemuan dengan pelaku usaha pada tingkat peternakan petelur "day old chicken" (DOC).

"Mudah-mudahan tiga minggu sampai satu bulan mendatang sudah mulai turun lagi tapi dengan harga yang wajar. Konsumen beli tidak berat tapi peternaknya tidak rugi," harap Mendag.

Ia menambahkan bahwa idealnya harga telur berada di kisaran Rp28.000 sampai Rp29.000 per kilogram.

Saat ini, rata-rata harga telur ayam ras terendah terjadi di Jambi Rp26.000 per kilogram, harga tertinggi terjadi di Papua Rp42.000 per kilogram, sementara di DKI Jakarta mencapai Rp30.700 per kilogram. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI