Pengamat Ungkap Motivasi Prabowo Subianto Ngotot Maju di Pilpres Keempat kalinya

Ummi Hadyah Saleh Suara.Com
Rabu, 24 Agustus 2022 | 15:14 WIB
Pengamat Ungkap Motivasi Prabowo Subianto Ngotot Maju di Pilpres Keempat kalinya
Prabowo Subianto Kembali Menjadi Capres (Suara.com/Alfian Winanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah mengumumkan akan maju menjadi calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.  Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai Prabowo memiliki motivasi yang kuat untuk maju sebagai calon presiden keempat kalinya.

Kata Pangi, Prabowo ingin memastikan Partai Gerindra tertolong di Pilpres 2024. Pangi menjelaskan, pengaruh Prabowo Effect dianggap lebih kuat dibanding Gerindra Effect.

"Karena bukan apa-apa, pengaruh Prabowo effect dianggap lebih kuat ketimbang Gerindra effect, dari bentangan emperis yang sudah-sudah," ujar Pangi kepada wartawan, Rabu (24/8/2022).

Diketahui, Prabowo pernah menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2009. Prabowo ketika itu berpasangan dengan calon presiden (capres) Megawati Soekarnoputri.

Selanjutnya di Pilpres 2014, Prabowo menjadi capres dan berpasangan dengan Hatta Rajasa. Lalu Pilpres 2019, Prabowo maju sebagai capres bersama cawpres Sandiaga Uno.

Pangi mengungkapkan Prabowo pernah merasakan keberkahan "Cottail effect" majunya beliau sebagai kandidasi capres 2019, signifikan terhadap peningkatan perolehan suara Gerindra. Kata dia, majunya Prabowo soal eksistensi dan masa depan partai Gerindra, apalagi pemilu kita serentak (concurrent) antara memilih partai dan memilih presiden.

"Sebuah keniscayaan kalau partai tidak mengusung kadernya maju sebagai capres," papar dia.

Selain itu, Pangi menilai majunya Menteri Pertahanan itu  juga makin membatasi "kesempatan" Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diusung parpol sebagai capres. Apalagi kata dia, kuota 20 persen parpol koalisi sebagai syarat mengajukan capres-cawapres.  Kata dia hal tersebut tentu menyulitkan secara matematika. Sehingga tak mudah bagi Anies yang bukan kader parpol dan tidak punya partai.

"Dengan demikian majunya Prabowo sebagai Capres tentu saja semakin menutup ruang Anies untuk mendapatkan “boarding pass” dari partai politik," ungkap Pangi.

Baca Juga: Gerindra Kembali Dorong Prabowo Subianto Jadi Presiden, Ini Alasannya

Lanjut Pangi, jika nantinya Prabowo kalah atau menang,  tetap Partai Gerindra yang menang banyak. Majunya Prabowo sebagai capres kata Pangi, secara tidak langsung sangat menguntungkan Ganjar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI