Massa Aksi Tolak RKHUP Dapat Umpatan Diduga dari Polisi, Blok Politik Pelajar: Mereka Sebut Kami Anjing dan Monyet

Rabu, 24 Agustus 2022 | 12:56 WIB
Massa Aksi Tolak RKHUP Dapat Umpatan Diduga dari Polisi, Blok Politik Pelajar: Mereka Sebut Kami Anjing dan Monyet
Massa Aksi Tolak RKHUP Dapat Umpatan Diduga dari Polisi, Blok Politik Pelajar: Mereka Sebut Kami Anjing dan Monyet. (tangkapan layar/instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koalisi masyarakat sipil  yang menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) mendapat perlakukan  yang tidak menyenangkan. Seorang anggota polisi diduga berkata kasar dengan  menyebut mereka 'Anjing. '

Berdasarkan video yang diunggah Blok Politik Pelajar (BPP) di akun Instagram dengan nama pengguna @blokpolitikpelajar, terdengar diduga seorang polisi mengeluarkan perkataan tidak pantas, yakni menyebut 'Anjing'.

Dalam video terlihat koalisi masyarakat akan meninggalkan tempat aksi di depan salah satu hotel yang berada di kawasan Jakarta Pusat.

Massa kemudian berpamitan kepada polisi yang berada di lokasi, sambil mengucapkan terimakasih kepada polisi.

Baca Juga: Masyarakat Sipil Sebut Kick Off RKUHP Cuma Formalitas Belaka, Tanpa Dengar Masukan Publik

"Terima kasih ya Pak," kata salah satu massa kepada ke sekumpulan anggota polisi.

Namun ucapan terimakasih itu dibalas dengan perkataan kasar yang diduga dilontarkan salah satu anggota polisi.

"Iya Anjing!" kata pria yang diduga anggota polisi dengan nada ketus.

Mendapatkan umpatan itu, sejumlah peserta aksi sempat tidak terima. Namun, Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Saufi Salamun yang terlihat dalam video itu menenangkan massa aksi hingga akhirnya membubarkan diri. 

"Udah mbak, udah," katanya. 

Baca Juga: Kominfo Ajak Publik Terlibat dalam Diskusi RKUHP

Koalisi Masyarakat Sipil yang menolak RKUHP mendapat tindakan tidak menyenangkan dari anggota polisi. (tangkapan layar/instagram)
Koalisi Masyarakat Sipil yang menolak RKUHP mendapat tindakan tidak menyenangkan dari anggota polisi. (tangkapan layar/instagram)

Terpisah Juru Bicara BPP, Iqbal Ramadhan ketika dihubungi Suara.com mengatakan, peristiwa itu terjadi bersamaan dengan sosialisasi pemerintah terkait dengan RKUHP di sebuah hotel di Jakarta Pusat pada Selasa (23/8/2022) kemarin.

"Kemarin kami konferensi pers terkait menolak RKUHP di depan Hotel Ayana. Bertepatan dengan sosialiasi yang pemerintah lakukan. Kami tidak mengganggu jalan dan hanya berdiri di trotoar," kata Iqbal kepada Suara.com, Rabu (24/8/2022).

Koalisi Masyarakat Sipil yang menolak RKUHP mendapat tindakan tidak menyenangkan dari anggota polisi. (tangkapan layar/instagram)
Koalisi Masyarakat Sipil yang menolak RKUHP mendapat tindakan tidak menyenangkan dari anggota polisi. (tangkapan layar/instagram)

Pada saat itu, tiba-tiba datang sekelompok polisi meminta surat pemberitahuan. Dikatakan Iqbal mereka hanya menggelar konferensi pers.

"Polisi juga mengatakan bahwa kami menganggu pengguna jalan, sedangkan sewaktu polisi tidak datang ramai-ramai jalanan tetap lancar. Sebaliknya ketika polisi datang jalanan yang menjadi macet," jelasnya.

Setelahnya, mereka mewawancarai salah satu anggota polisi dengan maksud bercanda, agar suasana menjadi tidak tegang.

"Tetapi ditanggapi dengan amarah bahkan mengatakan kami monyet dan anjing seperti video yang di atas," ujar Iqbal.

"Saya ingat saya mengatakan ke polisi bahwa bapak seharusnya bisa becanda sedikit saja jangan suka marah-marah dan dijawab dengan 'kita ini bukan dagelan!' dengan nada yang tinggi dan mata yang melotot. Jadi jelas ya mana yang memprovokasi dan mana yang aksi dengan humor dan damai," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI