Suara.com - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, mengungkap salah satu alasan mengapa ketua umumnya yakni Prabowo Subianto didorong menjadi presiden, yakni karena ingin memperkuat Pancasila dan kesatuan serta persatuan Indonesia.
Hal itu disampaikan Muzani dalam kunjungannya ke kantor DPD Gerindra Kalimantan Barat pada Selasa (23/8/2022). Dalam kegiatan ini Muzani didampingi sejumlah pengurus DPP Gerindra seperti Waketum M Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan), Sadar Subagyo, Ketua DPP Danang Wicaksono dan Setyoko.
Awalnya dalam sambutannya tersebut, Muzani mengatakan, Partai Gerindra harus menjadi simbol kekuatan politik yang mampu merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Menurutnya tidak mudah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang beragam etnis, budaya, bahasa, dan agama.
"Itu sebabnya Partai Gerindra ingin Prabowo jadi presiden. Partai Gerindra harus menjadi garda terdepan dalam menguatkan NKRI. Kita ingin Prabowo presiden karena visi beliau adalah memperkuat Pancasila, memperkuat persatuan dan kesatuan," kata Muzani dalam keterangannya dikutip Rabu (24/8/2022).
Baca Juga: Terungkap, Sebelum Temui NasDem, Puan dan PDIP Ingin Temui Gerindra dan Golkar Lebih Dulu
Ia mengatakan, tidaklah mudah mempertahankan sebuah negara yang berdiri dari banyaknya keberagaman. Ia menyampaikan, menyatukan negara yang berbeda etnis, agama, budaya, dan agama tidaklah gampang.
Tapi, kata Muzani, para pendiri bangsa Indonesia telah berhasil dan bersepakat bahwa perbedaan merupakan kekuatan untuk Indonesia tetap bersatu.
"Lihatlah yang hadir duduk di sini. Ada yang Melayu, ada yang Batak, Dayak, Bugis, Jawa dan lainnya. Itu artinya Partai Gerindra ikut berkomitmen untuk menjadi kekuatan politik yang menyatukan persatuan dan kesatuan bangsa untuk Indonesia raya. Perbedaan dan keberagaman menjadi nilai-nilai dan keniscayaan politik Partai Gerindra untuk kita menjadi kokoh yang disebut dengan Bhineka Tunggal Ika," ungkapnya.
Lebih lanjut, Muzani menyampaikan, Gerindra harus menjadi pemenang pada Pileg 2024 mendatang. Menurutnya kekuatan politik Partai Gerindra adalah kekuatan politik yang menyatukan perbedaan.
"Itulah sebabnya Prabowo bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Maruf. Beliau tidak ingin persatuan kesatuan bangsa kita yang telah dibangun para pendiri bangsa berpuluh-puluh tahun itu terkoyak hanya karena urusan Pilpres," tuturnya.
Baca Juga: Usai NasDem, PDIP Agendakan Safari Politik Temui Gerindra, Golkar, PKB, PPP, dan PAN
"Bila Allah takdirkan 2024 Prabowo jadi presiden, inilah yang akan kita pertahankan sebagai kekuatan politik Republik Indonesia. Di bawah panji-panji Pancasila dan bendera Merah Putih bahwa kita akan menjadi kekuatan politik perekat dan pemersatu dalam perbedaan dan keberagaman," sambungnya.