Tata Cara Sholat Hajat Lengkap dengan Niat, Doa dan Surat yang Dibaca

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 24 Agustus 2022 | 08:56 WIB
Tata Cara Sholat Hajat Lengkap dengan Niat, Doa dan Surat yang Dibaca
Ilustrasi sholat - Tata Cara Sholat Hajat Lengkap dengan Niat, Doa dan Surat yang Dibaca (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sholat hajat adalah ibadah sholat yang dianjurkan ketika umat Islam sedang mengalami kesulitan atau memiliki kepentingan tertentu. Berikut tata cara sholat hajat, lengkap dengan niat, doa dan surat yang dibaca.

Merangkum NU Online, sholat hajat adalah sholat sunnah yang dilakukan dua rakaat yang diikuti dengan doa untuk menyatakan hajatnya pada Allah SWT, baik yang berkaitan dengan agama atau duniawi.

Sholat hajat adalah salah satu bentuk munajat seorang hambaNya kepada Allah SWT. Lalu surat apa saja yang dibaca dan bagaimana niat sholat hajat? Berikut penjelasan lengkapnya.

Tata Cara Sholat Hajat

Baca Juga: Tata Cara Sholat Hajat yang Benar: Niat, Surat Pendek, Doa dan Keutamaan

  1. Membaca niat sholat hajat: "usholli sunnatal haajati rok'ataini lillahi ta'aalaa."Artinya: "Aku berniat salat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."
  2. Shalat dua rakaat atau 12 rakaat.
  3. Dianjurkan membaca Surat Al-Fatihah, Ayat Kursi dan Al-Ikhlas atau Surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya. 
  4. Membaca shalawat.
  5. Doa yang warid, doa hajat.
  6. Doa kepada Allah menyatakan hajat pribadinya.

Berdasarkan riwayat Wahib bin Al-Warad, Syekh M Nawawi Banten menyebut doa yang makbul diawali dengan sholat sunnah 12 rakaat dan setiap rakaat membaca Surat Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan Surat Al-Ikhlas. 

Selesai sholat dua rakaat, dianjurkan untuk bershalawat dan membaca doa yang disebutkan di bawah ini lalu membaca doa Rasulullah SAW sebagaimana riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.

“Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H] hal.104).

Meski demikian, mendirikan sholat dua rakaat sudah dianggap memadai dan dua rakaat sholat hajat ini tidak mesti dilakukan secara khusus.

Dua rakaat sholat hajat ini terbilang memadai dengan mengerjakan sholat fardhu atau sholat sunah lainnya. Namun alangkah baiknya jika sholat hajat ini dikerjakan secara khusus.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Hajat, Lengkap dengan Niat dan Bacaan Doa

Doa yang Dibaca Saat Sholat Hajat

Berikut bacaan doa setelah sholat hajat agar ibadah ini semakin sempurna.

“Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, hal.103-104).

Selepas baca doa ini, seseorang baru berdoa sungguhan dengan menyebutkan hajatnya secara khusus. Setelah itu, orang yang memiliki hajat melanjutkan bacaan doa Rasulullah SAW riwayat Imam At-Tirmidzi.

“Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, hal. 104).

Demikian penjelasan tentan tata cara sholat hajat yang dirangkum dari NU Online. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Kontributor : Rima Suliastini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI