Suara.com - Seorang ibu mengeluhkan anaknya di-dropout (DO) atau dikeluarkan dari sekolah. Padahal, anak dari perempuan tersebut kini baru saja memasuki Taman Kanak-kanak alias TK.
Adapun curhatan tersebut dituangkan melalui akun TikTok hingga unggahan itu viral di media sosial. Video yang bertajuk 'Anak TK di DO' itu bahkan sampai menjadi trending topic di Twitter dengan tagar TK di DO pada Selasa (22/8/2022).
Lantas, bagaimana duduk perkara sehingga sang anak yang baru masuk TK tersebut bisa dikeluarkan alias drop out.
Dirangkum dari pemberitaan partner Suara.com, berikut fakta-fakta mengenai anak TK di DO yang sedang ramai diperbincangkan.
Baca Juga: Viral Bocah TK di DO karena Sang Ibu Kritik Sekolah, Berakhir Rugi Rp 16 Juta
1. Tanpa surat peringatan
Melalui unggahan TikTok tersebut, sang ibu menyayangkan anaknya dikeluarkan dari TK yang baru saja ia masuki. Pasalnya, pihak TK tidak memberikan surat peringatan apapun dan tiba-tiba mengambil langkah untuk mengeluarkan anaknya dari sekolah
"Waw, tanpa ada surat peringatan (semacam) SP1/SP2 atau surat pemberitahuan dan lain-lain. Langsung final (anaknya) dikeluarin dari sekolah," ungkap sang ibu dalam video, Senin (22/8/2022).
2. Ibu sempat diundang pihak TK
Sang ibu kemudian mengungkap bahwa dirinya diundang oleh pihak TK untuk bertemu secara empat mata.
Baca Juga: Viral Kisah Anak TK di DO Sepihak Padahal Sudah Bayar Rp16 Juta, Warganet: Viralin
"Hay guys, ni aku abis dipanggil dari sekolah dapet undangan, eh ga dapet undangan sih cuma dipanggil lewat chat WA doang, Katanya missnya mau ngomong sama ibu," ujarnya.
Setibanya di sekolah, sang ibu masuk ke dalam ruangan berisi empat pegawai. Salah satu pegawai kemudian mengabarkan bahwa anaknya dikeluarkan dari sekolah.
"Sampai di sana, aku dikelilingi tuh sama miss-miss banyak banget ada 4 tapi mereka cuma diem aja. Yang ngomong cuman satu, katanya 'mohon maaf (anaknya) dikeluarin dari sekolah," ujarnya.
3. Awal mula dan alasan dikeluarkan dari TK
Usut punya usut, alasan pihak sekolah mengeluarkan murid tersebut dari TK terkait dengan unggahannya yang dinilai mencemarkan nama baik sekolah.
Laporan tersebut datang dari para ibu siswa lain dari TK yang mengeluarkan anak tersebut.
"Yang pertama, katanya saya suka menjelek-jelekkan sekolah sesuai laporan dari mama-mama (orang tua siswa) yang lain," ungkapnya.
"Yang kedua, katanya saya suka posting (komplain sekolah) di sosmed," lanjutnya.
Adapun sebelumnya, ia sempat mengeluhkan tentang ketentuan sekolah terkait area tempat duduk sekolah yang tidak boleh digunakannya hingga ia diusir tanpa alasan.
Padahal, tak ada aturan tertulis mengenai larangan duduk di area tersebut. Hingga akhirnya, ia komplain melalui media sosial pribadinya.
"Parah sihh mau jemput anak sekolah cuma duduk dikursi ini diusir. Ketika ditanya siapa yang usir saya securitynya bilang barusan bos telpon dari dalam kantor bu," bunyi unggahan yang dipermasalahkan pihak sekolah.
4. Ibu murid TK juga mengeluhkan pergantian guru
Selain tentang aturan tempat duduk tersebut, sang ibu juga mengeluhkan pergantian guru yang sering dilakukan oleh pihak TK.
"Anak baru sekolah satu sampai dua bulan itu guru bisa ganti tiga sampai empat kali," lanjutnya.
Bahkan, ia pun sempat berencana melapor ke yayasan yang menaungi TK tersebut.
"Kita mau ngomong minta tolong supaya ada pertemuan dengan Yayasan, untuk membahas supaya guru dan pegawai jangan ganti-ganti," lanjutnya lagi.
Akhirnya, sang ibu memutuskan agar anaknya disekolahkan ke TK lainnya.
5. Warganet emosi
Lantaran curhatan sang ibu kadung viral hingga dibawa ke Twitter, warganet kini berbondong-bondong meluapkan emosi mereka.
Namun, amarah warganet bukan untuk ibu yang telah mengkritik, melainkan pihak sekolah.
“Mungkin Mamanya memang salah, tapi bener juga sih harusnya ada SP1, SP2, baru dah, karena kita kan ga tahu aturan2 TIDAK TERTULIS sekolahnya, bahaya juga,” tulis seorang warganet.
Beberapa dari mereka juga melayangkan kalimat penyemangat agar sang ibu bersabar menghadapi insiden tersebut.
“Semangat mom semoga masalahnya cepat selesai. jadikan pelajaran aja next time pilih sekolah harus disurvey secara detail dulu sblm daftar,” tulis warganet lain.
Salah seorang warganet juga mengeluhkan nasib yang sama.
"Anakku jg di-DO kmrn seminggu stlh masuk TK A. Bedanya duitnya dibalikin. Cm omongan ownernya nylekit abis," timpal warganet.
Kontributor : Armand Ilham