Infografis
Suara.com - Beredar di media sosial video yang memperlihatkan momen seorang ojol yang sedang mengantarkan pelanggannya.
Tidak diduga pelanggan tersebut meminta pengemudi ojol untuk mengantarkannya menguburkan bayi diduga hasil aborsi.
Kejadian tersebut terekam oleh kamera amatir seseorang yang membututi keduanya.
Video yang merekam momen tersebut kemudian diunggah oleh akun Instagram @sisiterangofficial pada Selasa (23/08/22).
Baca Juga: Video Siswa SD Rela Pulang Sekolah Berjalan Tanpa Alas Kaki, Alasan di Baliknya Bikin Terenyuh
Dalam video yang diunggah, tampak seorang ojol sedang mengendarai sepeda motornya melewati perkampungan warga.
Ia hendak mengantarkan salah satu pelanggannya.
Terlihat dalam video, ojol tersebut memboncengkan seorang wanita yang menggendong bayi berselimut warna biru.
Tidak diduga, pelanggan tersebut meminta pengemudi untuk mengantarkannya menguburkan bayi yang diduga merupakan hasil aborsi.
Bukan mengikuti permintaan pelanggannya. Pengemudi ojol ini justru membawa wanita tersebut ke kantor polisi.
Baca Juga: Benarkah Susu Formula Mahal Bisa Membuat Anak Jadi Lebih Pintar?
Menurut informasi, pengemudi ojol merupakan seorang anggota polisi yang entah kebetulan sedang menyamar ataupun memang bekerja sampingan sebagai ojek online.
"Ojol disuruh kuburin bayi. Nggak tahu kalau ojolnya buser. Jadi dibawa ke kantor deh," keterangan dalam video unggahan.
Di akhir video ini, tampak si ojol sedang berada di kantor polisi.
Video ini lantas menuai beragam komentar dari netizen.
"Apes apa ajur," terang netizen.
"Waduh jangan diviralin Bang. Itu penyamaran baru Intel buat ngawasin bandar narkoba. Soalnya penyamaran sebagai tukang bakso sudah popular di masyarakat," tambah netizen lain.
"Itu HAM masing-masing," kata netizen yang lain.
"Aborsi kok dibilang HAM masing-masing. Gila," imbuh netizen lain.
"Yang aborsi cebong nggak tahu dosa," komentar lain netizen.
Hingga sekarang, video unggahan ini telah ditayangkan lebih dari 11 ribu kali.
Video ini juga telah meraup ratusan suka dari netizen.
