Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk mendukung upaya hilirisasi industri. Ia lantas menyinggung banyaknya anggota Kadin yang juga memiliki usaha di bidang pertambangan.
Bukan hanya anggota, Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid juga ikut disinggung Jokowi.
"Yang kedua, hilirisasi, saya tahu banyak yang di KADIN ini punya tambang-tambang. Termasuk ketuanya," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada KADIN Provinsi se-Indonesia, Jawa Timur, Selasa (23/8/2022).
Jokowi kemudian menegaskan kalau dirinya tidak mau lagi ada ekspor bahan mentah industri. Ia bercerita ketika menghentikan ekspor nikel pada tiga tahun lalu.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Tindak Tegas Mafia Tanah: Kalau Masih Ada, Silahkan Gebuk!
Tidak sedikit orang termasuk dari Kadin juga mendatanginya dan mengeluhkan kalau mereka belum siap apabila ekspor nikel dihentikan.
Namun Jokowi tidak bergeming, ia tetap ingin agar ekspor bahan mentah industri dikurangi.
"Ini saya sampaikan sudah berulang-ulang jangan kaget nanti saya stop bauksit, jangan kaget nanti saya stop tembaga, jangan kaget nanti saya stop timah, jangan kaget nanti saya stop yang biasanya kita ekspornya raw material, ndak," tegas Jokowi.
Akibat seringnya ekspor bahan mentah, Jokowi menyebut neraca perdagangan Indonesia pada 2012 itu menyentuh angka -7. Sementara untuk tahun ini, neraca perdagangan dengan China itu surplus.
Jokowi lantas meminta anggota KADIN yang memiliki usaha di bidang pertambangan untuk berupaya menarik negara lain berinvestasi. Ia meyakini negara lain akan takut apabila Indonesia menghentikan ekspor bahan mentahnya.
"Karena apa? Takut semuanya bahwa ekspor raw material kita akan kita hentikan dan enggak ada pilihan mereka mau tidak mau mereka pasti ke sini, bikin industrinya di sini, nah, itu ajak join," kata Jokowi.