Bukan Cuma HP, 3 Grup WhatsApp Brigadir J Dihapus Untuk Hilangkan Jejak Digital

Selasa, 23 Agustus 2022 | 08:18 WIB
Bukan Cuma HP, 3 Grup WhatsApp Brigadir J Dihapus Untuk Hilangkan Jejak Digital
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisioner Komnas HAM Choirul Anam membeberkan bahwa ada penghilangan rekam jejak digital di kasus kematian Brigadir J atau Yosua Hutabarat, yakni berupa penghapusan tiga WhatsApp Group.

Sebelumnya, Anam mengungkapkan bahwa ada upaya juga untuk menghilangkan dan mengganti baru ponsel sejumlah ajudan dari Irjen Ferdy Sambo, termasuk ponsel milik Brigadir Yosua dan Bharada Richard Eliezer.

Ponsel-ponsel yang mereka gunakan di hari H pembunuhan Brigadir Yosua pada 8 Juli, bahkan hingga kini belum ditemukan.

"Yang kentara banget adalah rekam jejak digital gak cuma HP tapi percakapan digital juga gak ada," kata Anam dalam RDP di Komisi III DPR, Senin (22/8/2022).

Baca Juga: Terkait Pemeriksaan Putri Candrawathi sebagai Tersangka, Polri: Minggu Ini

Percakapan digital yang dimaksud hilang itu adalah tiga grup WhatsApp.

"Ada tiga grup yang dulunya dia ada jadi nggak ada. Itu penting dilacak WA. Fisik HP-nya juga hilang," ungkap Anam.

Hilangkan Ponsel Lalu Ganti Baru

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik membeberkan dugaan penghalangan atau perintangan penyidikan (obstruction of justice) kasus kematian Brigadir J atau Yosua Hutabarat lewat pengilangan barang bukti di ponsel Yosua.

Bahkan buka cuma lewat ponsel Yosua, melainkan lewat ponsel milik aide de camp atau ajudan Irjen Ferdy Sambo lainnya.

Baca Juga: Satu Indonesia Tertipu Cerita Awal Rekayasa Ferdy Sambo Soal Pembunuhan Brigadir J

"Sebagai contoh misalnya beberapa adc itu mereka diambil handphone-nya tanggal 10 kira-kira jam 1 pagi mereka dikasih handphone baru," kata Taufan dalam RDP di Komisi III DPR, Senin (22/8/2022).

Penggantian handphone baru juga dilakukan terhadap tersangka Bharada E atau Richard Eliezer pada tanggal 19 Juli oleh Mako Brimob. Tetapi ponsel milik Eliezer yang digunakan pada pasca kejadian pembunuhan Yosua, diakui Taufan sudah ditemukan.

"HP yang antara 10 sampai 19 itu ditemukan pak. Ada upaya-upaya membangun skenario, misalnya yang jawaban-jawaban sebagai bawahan kepada atasan 'siap komandan' itu misalnya itu sangat kentara di situ,"

Tetapi ponsel yang digunakan pada hari H kejadian, di tanggal 8 Juli atau sebelum tanggal 10 Juli, belum ditemukan.

"Termasuk pada hari H itu, itu sampai sekarang belum ditemukan. Jadi mungkin ini bisa juga nanti pada pertemuan dengan kapolri dan Mabes Polri bisa ditanyakan, apakah itu sudah didapatkan karena itu sangat penting saya kira untuk mendukung," tutur Taufan.

Sementara itu, penghilangan ponsel milik Yosua juga dilakukan. Bukan cuma penghilangan, ponsel milik Yosua juga diganti dengan jenis berbeda. Sedangkan ponsel asli milik Yosua sampai saat ini belum ditemukan.

"Dari keterangan yang kami peroleh, di Jambi HP-nya Yosua tidak model kaya begini. HP-nya Yosua itu ada Samsung, terus ada HP China, ini gak modelnya nggak seperti ini," kata Anam.

"Ini HP yang seolah-olah HP-nya Yosua yang nggak bisa dibuka. Nah HP-nya Yosua ke mana? Terutama yang Samsung 8 itu, sampai detik ini juga kami enggak tahu," sambung Anam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI