Suara.com - Sebentar lagi umat Muslim akan memasuki bulan Safar. Bulan Safar ini adalah bulan kedua setelah bulan Muharram dalam penanggalan HIjriah. Pada bulan Safar tersebut, umat Muslim dianjurkan untuk banyak memanjatkan doa bulan Safar.
Sebelum memaparkan doa yang harus dipanjatkan pada bulan Safar. Mari simak terlebih dulu apa itu bulan Safar.
Jadi, Istilah Safar mempunyai makna sepi atau kosong. Makna tersebut didasarkan pada masa Jahiliah pra-Islam, yang mana orang-orang Arab mengosongkan serta meninggalkan rumah untuk cari rezeki maupun untuk berperang.
Pada bulan Safar juga kerap dikaitkan dengan bulan yang penuh mara bahaya, sehingga dianjurkan untuk baca doa di bulan Safar guna mendapatkan perlindungan.
Namun, Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis bahwa bulan Safar bukan bulan yang penuh mara bahaya. Adapun bunyi hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Bukhri dan Imam Muslim yakni sebagai berikut:
"Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya malapetaka di bulan Shafar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati itu rohnya menjadi burung yang terbang.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Seperti bulan-bulan lainnya, Bulan Safar adalah bulan yang baik. Itulah mengapa kebaikan pada bulan Safar ini dapat dimanfaatkan untuk berdoa memohon kepada Allah SWT agar mendapat perlindungan dan keberkahan.
Melansir dari situs NU Online, berikut ini bacaan doa bulan Safar yang bisa diamalkan umat Muslim.
Doa Bolan Safar
Baca Juga: Mengulik Mitos Bulan Safar yang Sudah Ada Sejak Zaman Arab Jahiliyyah
Bismilahirrahmanirrahim, wa shallallahu ta’ala ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. A’udzu billahi min syarri hadzaz zaman wa ahlihi, wa as`aluka bi jalalika wa jalali wajhika wa kamali jalali qudsika an tujirani wa walidayya wa ahli wa ahbabi wa ma tuhithuhu syafaqatu qalbi min syarri hadzas sanati, wa qini syarra ma qhaddaita fiha, washrif ‘anni syarra syahri shafar, ya Kariman nazhar, wakhtim li fi hadzas syahri wad dahri bis salamati wal ‘afiyati li wa liwadayya wa auladi wa li ahli wa ma tahuthuhu syafaqatu qalbi wa jami’il muslimin, wa shallallahu ta’ala ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali wa shahbihi wa sallam.