6 Fakta Rencana Kenaikan Harga BBM, Ini Perkiraan Tarif Baru dan Alasannya

Senin, 22 Agustus 2022 | 12:08 WIB
6 Fakta Rencana Kenaikan Harga BBM, Ini Perkiraan Tarif Baru dan Alasannya
Ada rencana kenaikan BBM. (Suara.com/Alfian Winanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada rencana bahwa pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) khususnya Pertalite dan solar. Ini disebut merupakan tindak lanjut upaya pemerintah terkait pembagian BBM subsidi.

Desas-desus kabar rencana naiknya bahan bakar minyak sudah tersebar beberapa waktu lalu. Kenaikan harga BBM itu tentu memiliki faktor pendukung. Hal tersebut bisa diketahui bersamaan dengan sejumlah fakta lainnya berikut ini.

1. Perkiraan Harga BBM yang Naik

Sampai saat ini, belum dikonfirmasi berapa kenaikan harga BBM. Namun, sempat tersiar kabar di kalangan warganet Twitter dan Instagram bahwa ada perubahan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter.

Baca Juga: Dikabarkan Akan Naik, Berikut Daftar Harga BBM Saat Ini di Seluruh Indonesia

Menanggapi kabar itu, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengungkapkan terkait  sinyal kenaikan harga BBM bersubsidi misalnya, pihaknya menyerahkan hal tersebut kepada pemerintah.

Seperti diketahui, BBM jenis RON 90 atau Pertalite merupakan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Maka mengenai harganya memang ditentukan oleh pemerintah.

Tak hanya Pertalite, BBM Solar Subsidi yang masuk ke dalam Jenis BBM Tertentu (JBT) juga harganya ditentukan oleh pemerintah.

2. Keuntungan BBM Naik

Ada keuntungan dari kenaikan harga BBM, yakni laju inflasi bisa tetap terkontrol. Ini mampu menutup kenaikan harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Rencana Kenaikan Harga BBM: Stabilitas Harga Pokok Harapan Rakyat

Sebab, harga minyak dunia pada Agustus 2022 sudah berada di atas USD 106.7 per barel, jauh di atas perkiraan pemerintah yang hanya USD 90 per barel.

3. Kerugian BBM Naik

Menurut salah satu Anggota Komisi I DPR RI, Ahmad Muzani, kenaikan BBM dapat memicu kerugian. Pasalnya, kondisi masyarakat kini sedang optimis setelah keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Jika harga BBM dinaikkan, masyarakat tentu akan kembali merasa diberatkan. Nah, dengan pemberian subsidi mampu menjaga optimisme rakyat agar bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi yang menjadi tanggung jawab semua pihak.

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi juga menyarankan agar pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi pada tahun ini karena dikhawatirkan justru membuat laju inflasi tidak terkendali.

4. Dampak BBM Naik

Muzani juga menduga apabila pemerintah menaikkan BBM akan berdampak pada kenaikan inflasi yang dapat menyebabkan harga-harga bahan pokok meningkat.

"Tentu stabilitas harga pokok dan tidak naiknya harga BBM menjadi harapan dari setiap rakyat Indonesia. Meskipun kami menyadari bahwa anggaran subsidi BBM saat ini telah mencapai Rp502 triliun, angka tersebut jumlahnya sangat fantastis," kata Muzani di Jakarta, Jumat (19/8).

Apabila ekonomi terdampak, maka market otomotif dipastikan akan mengalami penurunan. Masyarakat diyakini akan semakin selektif dalam memilih kendaraan, terlebih yang dianggap bisa irit bahan bakar.

Ini disampaikan Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy yang memprediksi mobil dengan keunggulan irit bahan bakar akan semakin dilirik masyarakat apabila harga BBM mengalami kenaikan.

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan pun menilai jika pemerintah ingin melakukan penyesuaian harga BBM dengan menaikkan harga pasti berdampak terhadap daya beli masyarakat.

Hal ini disebabkan akan ada kenaikan harga barang serta harga jasa yang harus dibayarkan oleh masyarkat.

Kata dia, kenaikan ini bisa memberikan dampak sosial di masyarakat yang berakibat bisa terganggunya iklim investasi di Indonesia.

5. Alasan BBM Naik

Kebijakan menaikkan harga BBM itu diambil dengan alasan bahwa beban subsidi sudah mencapai Rp502 triliun. Rencananya jumlah itu akan dikurangi atau justru dihentikan sama sekali.

Soal kenaikan harga BBM naik pekan depan, harus dilihat dalam skala luas penyebabnya. Masalah utama yang menjadi faktor pendorong harga BBM naik adalah karena laju inflasi.

Meskipun laju inflasi di Indonesia cukup terjaga di level terkendali, di mana sampai Juli 2022 tercatat sebesar 4,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Namun kendali tersebut rupanya sangat bergantung pada kenaikan harga solar dan pertalite yang mana kedua BBM tersebut masih disubsidi oleh pemerintah.

Pemerintah menaikkan harga BBM dengan tujuan agar laju inflasi tetap terkendali, caranya adalah dengan menekan beban subsidi di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

6. Waktu Penerapan Kenaikan BBM

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa kemungkinan besar Presiden Jokowi akan mengumumkan harga BBM subsidi naik dalam waktu dekat.

Luhut menambahkan bahwa kenaikan harga BBM subsidi pertalite dan solar akan mulai naik minggu depan. Ia meminta agar masyarakat bersiap-siap jika pemerintah meresmikan kenaikan harga itu.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI