Merasa Beruntung Belum Tertular COVID? Mungkin Ini Penyebabnya

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 22 Agustus 2022 | 10:03 WIB
Merasa Beruntung Belum Tertular COVID? Mungkin Ini Penyebabnya
Ilustrasi Covid-19 - gejala omicron varian baru (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mungkin Anda merasa beruntung karena belum pernah tertular COVID-19.

Bisa jadi itu karenaAnda selalu memakai masker ke mana pun pergi, atau rajin mencuci tangan.

Atau bisa juga sebenarnya pernah tertular tapi Anda tidak mengetahuinya. Kita coba cari tahu kira-kira apa penyebabnya.

Siapa saja yang belum tertularCOVID-19?

Sebuah penelitian di Australiadengan sampel 100.000 pendudukmenunjukkan bahwa orang yang berusia antara 70 dan 79 adalah mereka yang paling sedikit tertular COVID-19dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

Baca Juga: Alert! WHO Peringatkan Kematian Covid-19 Masih 15 Ribu Per Minggu, Varian Baru Akan Lebih Menular

Kelompok kedua terendah adalah orang-orang yang berusia di atas 80 tahundan kelompok ketiga adalah mereka yang berusia antara 60 hingga 69 tahun.

Dan anak-anak di bawah 10 tahun jadi kelompok umur dengan jumlah kasus terendah keempat.

Kelompok usia yang paling banyak tertular COVID adalah mereka yang berumur 20-an dengan jumlah kasus pria sebanyak 22.716per 100.000 orang dan perempuan26.154 per 100.000 orang.

Mereka yang berada dalam kategori 'young adult' atau dewasa mudaadalah kelompok yang paling lama menunggu bisa mendapat vaksin dan kebanyakan dari mereka bekerja di lingkungan berisiko tinggi seperti rumah sakit, supermarket, bar, dan kafe.

Mungkin ada faktor keberuntungan

Sudah hampir dua setengah tahun sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali menyatakanCOVID-19 sebagai pandemi global.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Hong Kong Alami Lonjakan Kasus Tertinggi Sejak Maret

Jadi, jika sampai sekarang Anda belum tertular COVID-19, kemungkinan besar ada faktor keberuntungan di baliknya.

Di Australia, ada setidaknya 9,5 juta kasus COVID-19 yang terkonfirmasi selama pandemi hingga saat ini.

Sulit untuk mendapat angka pastijumlah orang yang belum tertular COVID, tetapi dengan perkiraan populasi Australia sebesar 25,8 juta orang, ini berarti masih banyak orang yang belum melaporkan sudah tertular COVID-19.

Spesialis penyakit menular, Paul Griffin mengatakan meski ada faktor keberuntungan, tetapi masih ada alasan-alasan lainnya.

Ia mengatakan dari penelitianditemukan orang dengan tingkat sel T memori yang lebih tinggi, yang diperoleh dari infeksi virus corona dalam bentuk penyakit lain, sepertiflu biasa,lebih kecil kemungkinannya untuk tertularSARS-CoV-2.

Mungkin sudah pernah tertular

Dr Griffin mengatakan ada kemungkinan yang sangat tinggi jika sebenarnyaAnda pernah terinfeksi COVID-19 tapi tidak mengetahuinya.

"Dalam beberapa penelitian, saatkami mengambil darah ataumemiliki sukarelawan yang meneliti dan menguji antibodi, ditemukan sekitar setengah dari orang-orang dalam penelitian tersebut pernah tertular atau mungkin tidak tahu," katanya.

Mungkin saja Anda tanpa sadar tertular COVID-19 dan tidak pernah mengalami gejala, atau gejala Anda sangat minimal sehingga Anda menganggapnyasebagai demam atau pilek.

Bisa juga Anda sudah melakukan RAT saat positif COVID-19 yang tidak dilakukan dengan benar, sehingga hasilnya tidak akurat.

Cara mengetahui yang akurat

Satu-satunya cara untuk benar-benar mengetahui apakah Anda pernah tertularsebelumnya adalah melalui tes darah, yang dapat melihatperbedaan antara antibodi yang dihasilkan oleh vaksin dan yang dihasilkan oleh infeksi.

Infeksi menghasilkan antibodi terhadap protein yang membentuk bola virus, yang disebut nukleokapsid.

Jadi jika tes laboratorium menunjukkan tingkat antibodi protein nukleokapsid yang cukup tinggi, ini jadi sinyal Anda pernah tertular dalam beberapa bulan terakhir.

Sebuah studi oleh Pusat Penelitian dan Pengawasan Imunisasi Nasional (NCIRS) dan Institut Kirby Sydney UNSW mencari antibodi COVID-19 dalam 5.185 sampel yang diambil dari donor darah antara akhir Februari dan awal Maret tahun ini.

Mereka memperkirakan hingga akhir Februari 2022, setidaknya 17 persen orang dewasa Australia, atau sekitar 3,4 juta orang,pernah tertular COVID-19 dan sebagian besar terjadi selama gelombang Omicron.

Ini berarti jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 setidaknya dua kali lipat dari angka resmi yang dilaporkan.

Sebuah survei darah terbaru menemukan setidaknya 46 persen orang dewasa Australia telah tertular COVID-19 pada awal Juni.

Atau mungkin karena Anda ikuti prokes

Dr Griffin mengatakan bahwajika Anda mengikuti semua saran dan protokolkesehatan untuk menghindari tertularCOVID-19, Anda telah melakukan hal yang benar.

"Yang penting adalah sudah divaksinasi dantentu sajaorang-orang yang terus mendapat vaksin akan terlindungi dengan baik dari penyakit ini."

Inilah sejumlah langkah yang bisa membantu Anda menurunkan risiko tertular COVID-19:

  • memakai masker
  • menjaga jarak fisik saat ketemu orang
  • menjaga kebersihan yang baik
  • memastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik

Dr Griffin mengatakanrisiko penularan juga tergantung pada seberapa sering Anda bersosialisasi.

"Penularan tergantung pada seberapa besar seseorang datang ke tempatramai atau tempat berisiko tinggi lainnya, jika orang tidak perlu melakukan banyak pertemuan, maka akan mengurangi risiko mereka."

Tapi juga bukan berarti Anda akan terus-terusan terhindar dari COVID-19, karenanya menjaga kewaspadaan tetap harus dilakukan.

"Saya pikir jika orang sudah merasa puas [tidak tertular] kemudian berhenti melakukan semua yang dilakukan sebelumnya, maka ada kemungkinan mereka akan tertular danmungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama."

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI