Pada 1756, Mbah Priok hendak menuju Pulau Jawa bersama salah satu saudaranya, yakni Al Arif Billah Al Habib Ali Al Haddad.
Tujuannya ingin merapat ke Pulau Jawa adalah untuk berdakwah menyebarkan agama Islam. Namun perjalanan keduanya menuju Jawa melalui jalur laut, mendapatkan banyak rintangan.
Salah satunya adalah ketika kapal yang ditumpamginya menghadapi armada Belanda dengan senjata lengkap.
Kapal mereka dihujani meriam, namun ajaibnya tetap bisa selamat. Namun ketika ombak besar datang, kapal tersebut hanyut dihantam gelombang.
Alhasil Mbah Priok dan saudaranya hanyut hingga ke semenanjung yang belum bernama. Ketika ditemukan, Mbah Priok suda tak bernyawa, sementara saudaranya masih hidup.
Mbah Priok lalu dimakamkan di lokasi tak jauh jenazahnya ditemukan. Untuk menandakan makam tersebut, makamnya diberi nisan berupa dayung dang periuk. Inilah yang diduga menjadi asal nama Mbah Priok.
Dan kini lokasi makamnya tersebut dikenal dengan nama Jalan Jampea no. 6, Koja, Jakarta Utara.
Hingga kini, makamnya masih ramai dikunjungi oleh para peziarah, karena sosoknya dianggap sebagai salah satu tokoh yang berjasa telah menyebarkan islam di Pulau Jawa.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Baca Juga: Pria Ngaku Cicit Mbah Priok Tuai Cibiran Warganet