Contoh Khutbah Jumat Bulan Safar

Rifan Aditya Suara.Com
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 20:20 WIB
Contoh Khutbah Jumat Bulan Safar
khutbah Jumat bulan Safar - Contoh Khutbah Jumat (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Khutbah Jumat bulan Safar tentunya harus disesuaikan dengan bulannya. Tema khutbah Jum'at khusus di bulan Safar bisa saja berupa sejarah bulan safar, amalan baik bulan safar, dan lain-lain.

Di bawah ini ada contoh pembahasan pokok untuk tema khutbah Jumat bulan Safar. Silahkan dibaca sampai akhir. 

Puji bagi Allaah, dan berkat-berkat serta damai sejahtera ada pada Rasulullah Shallallahu. 

Keistimewaan Bulan Safar 

Bulan Safar adalah salah satu dari dua belas bulan Hijriyah, dan bulan safar adalah bulan yang datang setelah Muharram.  Beberapa ulama mengatakan bahwa bulan Safar dinamai demikian karena pengosongan (isfaar) Makkah (yaitu, orang-orangnya semua akan pergi) ketika mereka bepergian selama bulan ini. Dikatakan juga bahwa bulan ini dinamai Safar karena mereka biasa menyerang suku-suku lain pada saat ini, dan mereka akan meninggalkan mereka yang mereka temui karena kehilangan harta benda mereka (sifran min al-mataa') – yaitu, mereka akan mengambil semua barang-barang mereka dan mereka akan meninggalkan mereka tanpa apa-apa. (Lihat Lisaan al-'Arab oleh Ibnu al-Mandhoor, bagian 4, hlm. 462-463) 

Diketahui bahwa Allaah menciptakan tahun dan jumlah bulannya adalah dua belas, empat di antaranya Allaah telah disakralkan, di mana ia dilarang untuk berperang, karena menghormati bulan-bulan ini. Bulan-bulan ini adalah: Dhu'l-Qi'dah, Dhu'l-Hijjah, Muharram dan Rajab. Ini ditegaskan dalam Kitab Allaah, di mana Allaah mengatakan (penafsiran maknanya): 

"Sesungguhnya, jumlah bulan dengan Allaah adalah dua belas bulan (dalam setahun), demikian juga itu ditetapkan oleh Allaah pada hari ketika Dia menciptakan langit dan bumi; dari mereka empat adalah Suci (yaitu bulan ke-1, ke-7, ke-11 dan ke-12 dalam kalender Islam). Itu adalah agama yang benar, jadi salah bukan dirimu sendiri di dalamnya ..."[al-Taubah 9:36] 

Mushrikeen menyadari hal itu, tetapi mereka dulu percaya bahwa 'Umroh selama bulan-bulan haji adalah salah satu tindakan yang paling jahat. Diriwayatkan bahwa Ibnu 'Abbaas (semoga Allaah berkenan dengan mereka berdua) berkata: "Mereka dulu berpikir bahwa 'Umrah selama bulan-bulan haji adalah salah satu tindakan paling jahat di bumi. Mereka akan menjadikan Muharram Safar, dan mereka biasa berkata, 'Ketika luka punggung unta sembuh (setelah mereka kembali dari haji) dan jejak kaki unta-unta itu lenyap dan bulan Safar meninggal maka (pada waktu itu) 'Umra diperbolehkan bagi orang yang ingin melakukannya." (Diriwayatkan oleh al-Bukhaari, 1489; Muslim, 1240)

Sementara Ibnu al-'Arabi berkata diriwayatkan dari Ibnu 'Abbaas bahwa Junaadah ibn 'Awf ibn Umayyah al-Kinaani biasa datang pada kesempatan ini setiap tahun, dan dia akan berseru bahwa tidak ada yang bisa mengkritik Abu Thamaamah atau menolak apa yang dia katakan, dan bahwa Safar pada tahun pertama tidak akan sakral, maka kita akan menjadikannya sakral satu tahun dan bukan tahun berikutnya. Mereka bersama Hawaazin, Ghatafaan dan Bani Sulaym.

Baca Juga: Kapan Bulan Safar 2022? Ini Jadwal dan Doa yang Dapat Diamalkan

Rasulullah Shallallahu (damai dan berkah Allaah besertanya) berfirman:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI