Suara.com - Bulan Safar merupakan bulan kedua setelah bulan Muharram dalam kalender Hijriah. Menurut perhitungan kalender Masehi, kira-kira kapan bulan Safar 2022? Yuk simak berikut ini penjelasannya.
Sebelum menjelaskan kapan bulan safar 2022 dalam penanggalan kalender Masehi, mari simak terlebih dulu makna bulan safar.
Makna Bulan Safar
Diketahui, bulan Safar ini memiliki makna kosong. Pasalnya zaman dulu pada bulan tersebut, orang-orang Arab pergi berperang sehingga Kota Mekkah menjadi kosong.
Baca Juga: 5 Amalan Bulan Safar dari Sholawat hingga Sedekah
Pada bulan Safar tersebut, pernah tersebar Mitos yang menyebutkan bulan Safar merupakan bulan sial. Padahal mitos tersebut tidak benar. Bulan safar bukanlah bulan sial, begitu juga dengan bulan-bulan lainnya. Tidak ada bulan yang sial.
Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang bunyinya sebagai berikut:
“Tidak ada wabah dan tidak ada keburukan binatang terbang dan tiada kesialan bulan Safar dan larilah (jauhkan diri) daripada penyakit kusta sebagaimana kamu melarikan diri dari seekor singa.” (HR. Bukhari)
Jika diartikan secara harfiah, bulan Safar memiliki arti perjalanan. Sedangkan orang yang melakukan perjalanan/ssafar disebut sebagai musafir.
Pengertian safar menurut Imam Al Jurjani yaitu orang yang melakukan perjalanan tiga hari atau bahkan lebih.
Baca Juga: Perang Hingga Hijrah Rasulullah, Ini Peristiwa Penting di Bulan Safar
Kapan Bulan Safar 2022?
Dalam penanggalan kalender Masehi, awal bulan Safar 1444 Hijriah bertepatan dengan tanggal 29 Agustus 2022. Itu artinya, untuk memasuki bulan Safar masih ada 9 hari lagi.
Saat memasuki bulan Safar, umat Muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa. Adapun bacaan doa bulan safar dan artinya yaitu sebagai berikut:
Doa Bulan Safar
Bismilahirrahmanirrahim, wa shallallahu ta’ala ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. A’udzu billahi min syarri hadzaz zaman wa ahlihi, wa asaluka bi jalalika wa jalli wajhika wa kamali jalali qudsika an tujirani wa walidayya wa ahli wa ahbabi wa ma tuhithuhu syafaqatu qalbi min syarri hadzas sanati, wa qini syarra ma qhaddaita fiha, washrif ‘anni syarra syahri shafar, ya Kariman nazhar, wakhtim li fi hadzas syahri wad dahri bis salamati wal ‘afiyati li wa liwadayya wa auladi wa li ahli wa ma tahuthuhu syafaqatu qalbi wa jamî’il muslimin, wa shallallahu ta’ala ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali wa shahbihi wa sallam.
Allahumma inna na’udzubika min syarri hadzas syahri, wa min kulli syiddatin wa balain wa baliyyatin qaddartaha fihi ya dahru, ya malikad dunya wal akhirat, ya ‘aliman bima kana wa ma yakunu, wa man idza arada syaian qala lahu: (kun fayakun) ya azali ya abadi ya mubdi ya mu’id ya dzal jalali wal ikram, ya dzal ‘arsyil majid anta taf’alu ma turid. Allahummahris bi ‘anika anfusana wa ahlana wa amwalana wa walidina wa dana wa dunyanal lati ibt alaina bi suhbatiha, bibarokatil abrari wal akhyari, wa birahmatika ya ‘azizu ya ghaffar, ya karimu ya sattaru ya arhamar rahimin. Allahuma ya syadidal qowiyyi wa ya syadidal mihani, ya ‘azizu dzalat li’izzatika jamiu khalkika, ikfini min jami'i kholqika, ya Muhsinu ya Mujmilu ya Mutafadhil, ya Mun'im, ya Mutakallim, ya man la ilaha illa Anta, irhamna allahumma bi rahmatika ya arhamar rahimin. Wa shallallahu ta'ala ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma'in.
Artinya:
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat kepada Tuan kami, Muhammad SAW dan keluarganya serta sahabatnya semuanya. Aku berlindung dari keburukan zaman ini dan orang-orang yang memiliki keburukan itu, dan aku memohon dengan wasilah keagungan-Mu dan keagungan keridhaan-Mu serta keagungan kesucian-Mu, supaya Engkau melindungiku, kedua orang tuaku, keluargaku, orang-orang yang aku cintai dan sesuatu yang diliputi kasih sayang, dari keburukan tahun ini, dan cegahlah aku dari keburukan yang telah Engkau tetapkan di dalamnya. Palingkanlah dariku keburukan di bulan Safar, wahai Dzat Yang Memiliki Pandangan Yang Mulia.
Akhirilah aku di bulan ini, di waktu ini dengan keselamatan dan sejahtera bagi kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku seluruhnya. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan keselamatan kepada tuan kami Muhammad SAW, dan keluarganya serta sahabatnya.
Duhai Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari keburukan bulan ini, dan dari segala kesukaran, bencana dan cobaan yang telah Engkau takdirkan di dalamnya, wahai Ad-Dahr (Allah), duhai sang pemilik dunia dan akhirat, wahai Dzat Yang Maha mengetahui sesuatu yang telah terjadi dan yang akan terjadi, duhai Zat yang apabila menghendaki sesuatu mengucapkan: Kun fayakun, duhai yang Zat yang tidak terikat waktu, duhai Zat yang abadi, duhai Zat yang menciptakan segala sesuatu, duhai Zat yang mengembalikan segala sesuatu, duhai Zat pemilik keagungan dan kemuliaan, duhai Zat pemilik ‘Arsyi yang mulia, Kau maha melakukan apa yang Kau Kehendaki. Wahai Allah jagalah diri kami dengan pandangan-Mu, dan keluarga kami, harta kami, orang tua kami, agama kami, dunia yang kami dicoba untuk menghadapinya, dengan wasilah keberkahan orang-orang yang baik dan pilihan, dan dengan kasih sayangMu wahai yang maha perkasa, maha pengampun, maha mulia, maha menutup aib, duhai yang paling maha penyayang di antara para penyayang Wahai Allah, wahai Zat yang sungguh amat kuat, Zat yang cobaannya sangat berat, wahai yang maha perkasa, yang mana seluruh makhlukNya tunduk karena keperkasaan-Mu, jagalah aku dari semua makhluk-Mu, wahai yang maha memperbagus, yang maha memperindah, yang maha memberikan keutamaan, yang maha memberikan kemuliaan, Yang Siapa tiada tuhan kecuali Engkau, kasih sayangilah kami dengan rahmat-Mu duhai Zat paling penyayang di antara para penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan kepada tuan kami Muhammad SAW, dan keluarganya serta sahabatnya semua.”
Doa Safar di atas yaitu sebagai doa memohon perlindungan kepada Allah SWT dan terhindar dari keburukan atau kejahatan di bulan safar.
Demikian ulasan mengenai kapan bulan Safar 2022 lengkap dengan makan bulan Safar dan bacaan doa bulan safar. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Ulil Azmi