Suara.com - Lagu-lagu dari DJ Joko Tingkir viral di tiktok terutama yang berjudul Joko Tingkir Ngombe Dawet. Terlepas dari kontroversinya, apakah kalian sudah mengetahui bagaimana cara download mp3 Joko Tingkir?
Berikut ini beberapa tautan yang dapat dikunjungi untuk download mp3 Joko Tingkir.
Link download mp3 Joko Tingkir
Di bawah ini link download mp3 Joko Tingkir untuk Anda yang memerlukannya:
Baca Juga: Ironi Pencipta Joko Tingkir Ngombe Dawet, Ferdi Aziz Tak Dapat Apa-apa dari Lagu Ciptaannya
1) https://uyeshare.cc/music/yeni-inka-joko-tingkir-ngombe-dawet/LQMXM29AVWI.html
2) https://metrolagu321z.com/download/dangdut-joko-tingkir-2/
3) https://wynk.in/music/song/joko-tingkir/bl_A10320WT043852343D
4) https://www.youtube.com/watch?v=LQMXM29AVWI
Lagu Joko Tingkir
Baca Juga: Siapa Joko Tingkir? Ini Kisah Sosok yang Namanya Disebut di Lirik Lagu Viral
Lirik lagunya menjadi sorotan khususnya di kalangan para ulama dan warga Lamongan, Jawa Tengah. Mereka mempermasalahkan pencantuman nama Joko Tingkir dalam lirik.
Menurut mereka, sesungguhnya Joko Tingkir merupakan ulama yang dihormati sehingga tidak pantas jika dimasukkan ke dalam lirik lagu dangdut koplo. Meskipun demikian, kontroversi ini justru menarik perhatian orang-orang untuk download Mp3 Joko Tingkir.
Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet ini dapat ditemukan di channel Youtube Aneka Safari Records. Dalam channel tersebut, lagu ini dibawakan oleh Yeni Inka, sementara penulis lagu tidak dicantumkan namanya. Lagu diarrangement oleh Aneka Music.
Adapun lirik lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet dikutip lansung dari channel Aneka Safari Records, sebagai berikut:
Joko Tingkir Ngombe dawet
Jo dipikir marai mumet
Ngopek jamur nggone mbah wage
Pantang mundur terus nyambut gawe
Ning Banyuwangi Tuku Ketan
Iki Cerito Anak Rantauan
Lombok Rawit Pedes Tenan
Golek Duwet Kanggo Masa Depan
Rokok Klobot Ning Ngisor Wit Mlinjo
Paling Abot Ninggal Anak Bojo
Tuku Donat Ning Kalimantan
Tetep Semangat Kanggo Masa Depan
Godong Knikir Godong Koro
Ojo Dipikir Aku Arep Ngliyo
Mangan Jamur Mangan Koro
Aku Jujur Kowe ra Percoyo
Sampai pada Sabtu, 20 Agustus 2022, lagu Joko Tingkir sudah ditonton sebanyak 20.398.191 (20,39 juta) penonton. Lagu tersebut juga masuk ke urutan nomor 21 video musik terpopuler di Youtube.
Pendapat Ulama Tentang Lagu Joko Tingkir
Lagu Joko Tingkir yang viral di paltform sosial media itu pun menjadi perbincangan di kalangan ulama. Mulai dari Gus Muwafiq, akademisi UINSA, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, dan lain sebagainya. Gus Muwafiq mengekspresikan kejengkelannya pada pengarang lirik lagu "Joko Tingkir Ngombe Dawet" tersebut.
Bagian yang dipermasalahkannya adalah nama Joko Tingkir memiliki hubungan sejarah yang panjang sebagai tokoh dan nenek moyang bangsa Indonesia. Menurutnya, Joko Tingkir bukanlah orang sembarangan, ia merupakan ulama besar yang jadi nenek moyang ulama-ulama besar di Jawa.
Merujuk kepada catatan nu.or.id yang menyampaikan catatan iai Ishomuddin Hadziq atau Gus Ishom, muhaqiq kumpulan karya Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Joko Tingkir adalah kakek ke-3 dari KH Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama. Itu berarti Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid adalah generasi ke-6. Dalam tahqiq kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim oleh Gus Ishom tercatat silsilah Joko Tingkir sebagaimana berikut:
Artinya:“Mengenal Penulis kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim. Nama dan nasabnya: beliau adalah (1) Muhammad Hasyim bin (2) Asy’ari, bin (3) Abdul Wahid, bin (4) Abdul Halim yang bergelar Pangeran Benowo, bin (5) Abdurrahman yang berjulukan Joko Tingkir dan bergelar Sultan Hadiwijoyo, bin (6) Abdullah, bin (7) Abdul Aziz, bin (9) Abdul Fatah, bin (10) Maulana Ishaq ayahnya Raden Ainul Yaqin yang terkenal dengan gelar Sunan Giri, Tebuireng Jombang. (Ishomuddin Hadziq, Tahqiq Adabul ‘Alim wal Muta’allim, [Jombang, Maktabatut Turatsil Islami: 1415], halaman 3).
Dengan demikian, tidak seharusnya orang-orang memanfaatkan nama Joko Tingkir untuk kesenang-senangan belaka, apalagi diparodikan secara tidak hormat.
Nah itulah cara download mp3 Joko Tingkir dan penjelasan tentang kontroversi yang menyertainya.
Kontributor : Mutaya Saroh