Soal Isu Harga Pertalite Bakal Naik, Pengamat Sebut Pemerintah Perlu Buat Kebijakan Bagi Masyarakat Terdampak

Sabtu, 20 Agustus 2022 | 16:22 WIB
Soal Isu Harga Pertalite Bakal Naik, Pengamat Sebut Pemerintah Perlu Buat Kebijakan Bagi Masyarakat Terdampak
Pengendara sepeda motor mengantri untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Coco Kuningan, Jakarta, Rabu (30/3/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah dikabarkan berencana untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar.

Mengutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai bahwa pemerintah harus mengambil beberapa tindakan jika ingin melakukan penyesuaian harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar.

Salah satu tindakan pemerintah yang menurutnya perlu dilakukan, yaitu pemerintah perlu memberikan stimulus tambahan bagi masyarakat yang nantinya terdampak kenaikan harga BBM subsidi.

Menurutnya, pemerintah wajib memberikan stimulus kepada masyarakat, terlebih kini kondisi ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih pascapandemi Covid-19.

Baca Juga: Soal Kabar Harga Solar dan Pertalite Bakal Naik, Sopir Truk dan Driver Ojol di Medan Risau

"Tinggal pemerintah harus memberikan stimulus tambahan bagi masyarakat terdampak. Misalnya dengan memberikan BLT atau kebijakan lain bagi masyarakat rentan. Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pascapandemi covid-19," ujar Mamit dikutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Sabtu (20/8/2022).

Lebih lanjut, Mamit menilai bahwa jika ada penyesuaian harga BBM subsidi itu pasti akan berdampak pada daya beli masyarakat. Hal itu disebabkan adanya kenaikan harga barang dan jasa yang harus dibayarkan masyarakat.

Selain berdampak pada daya beli, kenaikan harga ini bisa memberikan dampak sosial yang bisa berakibat terganggunya iklim investasi di Indonesia.

Mamit menyebutkan bahwa dengan kondisi seperti itu, maka akan ada aksi penolakan yang dilakukan oleh elemen masyarakat. Tinggal bagaimana pemerintah bisa mengendalikan dari dampak sosial tersebut. Apakah bisa segera diamankan atau akan berkelanjutan.

"Tuntutan kenaikan upah pasti akan terjadi seiring meningkatnya beban ekonomi yang harus ditanggung. Jadi semua kita kembalikan kepada pemerintah apakah siap dengan kondisi tersebut. Kenaikan ini pastinya akan memberikan ruang fiskal bagi pemerintah dalam mengatur keuangan APBN kita," ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Upayakan Jamin Pasokan BBM Bagi Masyarakat

Meski begitu, ia setuju dengan rencana pemerintah dalam menyesuaikan harga BBM subsidi akibat besarnya disparitas harga yang terjadi.

"Untuk harga yang pas saya kira jika benar-benar dinaikkan ada di angka Rp10 ribu per liter untuk Pertalite dan Solar subsidi di angka Rp8500 per liter. Kenaikan ini buat saya cukup rasional dan tidak terlalu membebani bagi masyarakat. Inflasi saya kira tidak akan terlalu tinggi karena kenaikan ini. Mudah-mudahan masih di bawah 1% dari kenaikan BBM subsidi ini," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI