Suara.com - Staf Khusus Sekretaris Negara Faldo Maldini menyebut kemungkinan akan selalu ada bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali melakukan perombakan kabinet atau reshuffle.
Apalagi saat ini masih ada satu pos menteri yang kosong yakni menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (Menpan RB).
"Semuanya sangat memungkinkan. Apalagi, masih ada pos menteri yang masih kosong hingga hari ini. Ya, pasti, akan diisi. Pasti ada reshuffle," kata Faldo saat dihubungi, Jumat (19/8/2022).
Faldo lantas mengatakan, melalui pidato Jokowi, untuk mencapai berbagai kemajuan pasti membutuhkan tim yang mampu mempertahankan apalagi membawa lompatan yang lebih tinggi.
Oleh sebab itu, menurutnya, Jokowi sudah pasti memiliki perhitungan dalam memimpin Kabinet Indonesia Maju. Terlebih saat ini mereka mendapatkan tantangan dengan terjadinya situasi global yang penuh ketidakpastian.
Akibat adanya perang Ukraina dengan Rusia, sejumlah negara mengalami krisis pangan dan juga energi. Meskipun Indonesia belum mengalaminya, Jokowi sudah mewanti-wanti agar hal tersebut tidak turut terjadi di Tanah Air.
"Butuh solusi untuk itu, maka perombakan pun dapat dilakukan bila dibutuhkan."
Sebelumnya diberitakan, Ketua Bappilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul memprediksi Presiden Jokowi akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle menjelang pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024.
Salah satu alasan reshuffle itu ialah lantaran ada sejumlah menteri di kabinet yang berkeinginan menjadi calon presiden. Menurut Bambang, Prabowo Subianto yang merupakan Menteri Pertahanan akan terkena reshuffle. Mengingat Ketua Umum Gerindra itu berkeinginan menjadi capres.
"Apalagi kan nanti di bulan September saya pastikan, sudah pasti ada paling tidak kan yang sudah declare kan Pak Prabowo. Kan nggak mungkin jadi Menhan lagi kan, September 2023," kata Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Termasuk Airlangga Hartarto selaku Menko Bidang Perekonomian, diprediksi Bambang juga akan kena reshuffle apabila memang benar-benar mendaftar dan maju sebagai capres.
"Iya dong. Apabila mendaftar," kata Bambang.
Reshuffle terhadap Prabowo dan Airlangga kelal memang dinilai perlu dilakukan. Pasalnya tidak memungkinkan Prabowo maupun Airlangga tetap menjabat menteri sementara di satu sisi mereka menjadi capres sehingga mau tidak mau harus berhenti.
"Berhenti dong," kata Bambang.