Suara.com - PDI Perjuangan membuka pintu untuk gabung ke koalisi partai pengusung dan pendukung Presiden Jokowi di Pilpres lalu. Tetapi ke mana arah PDIP akan berlabuh, masih menunggu keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Seperti diketahui, dari sejumlah partai pendukung pemerintahan Jokowi saat ini, ada dua koalisi yang terbentuk. Pertama Koalisi Indonesia Bersatu terdiri dari Golkar, PAN dan PPP; kedua ada Koalisi PKB dan Gerindra.
Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengatakan bahwa PDIP tidak mengenal kata koalisi, melainkan kerja sama politik.
"Bicara soal kerja sama politik itu utamanya adalah ibu ketua umum," kata Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, dikutip Jumat (19/8/2022).
Baca Juga: Bambang Pacul Yakin Prabowo Subianto dan Airlangga Sucipto Akan Kena Reshuffle, Apa Alasanya?
Ia sendiri mengaku tidak tahu menahu ihwal ke mana nantinya PDIP akan melakukan kerja sama politik. Menurutnya selain Megawati, tokoh lain di internal partai yang tahu ialah Sekjen Hasto Kristiyanto.
"Mungkin Pak Sekjen dengar karena beliau dekat, kan gitu hampir day to day ketemu, mungkin beliau dengar. Tetapi saya enggak tahu," ujarnya.
Arah Koalisi PDIP
Sebelumnya, Hasto mengatakan bahwa partainya berpeluang besar untuk berkoalisi dengan partai-partai pengusung Presiden Jokowi. Menurutnya, PDIP tidak hanya menjajaki Gerindra-PKB, PPP atau pun Golkar, tapi seluruh parpol pengusung Jokowi.
"Ya tidak hanya dengan Gerindra-PKB, PPP, kemudian dengan Golkar. Pendeknya dengan seluruh parpol yang mengusung Pak Jokowi," kata Hasto kepada wartawan dikutip Kamis (18/8/2022).
Baca Juga: Gagal Lolos, Partai Berkarya Ajukan Gugatan hingga Salahkan Sipol
Menurut Hasto, para ketua umum parpol pengusung Jokowi kerap kali melakukan pertemuan-pertemuan. Dari pertemuan tersebut tak jarang juga justru bisa berujung kesepakatan berkoalisi.
"Kami sering berdialog bahwa setiap partai ada yang saat ini memulai kerja sama seperti adanya KIB seperti adanya Gerindra dan PKB itu merupakan bagian strategi setiap partai," ungkapnya.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan, PDIP punya strategi sendiri dalam koalisi atau pun soal pencapresan. Prioritas PDIP kekinian juga fokus dulu untuk turun ke bawah atau menemui rakyat.
"PDIP punya strategi tersendiri tapi pada akhirnya seluruh kerja sama itu akan bermuara pada siapa yang menjadi calon presiden dan calon wakil presiden," tuturnya.
"Sementara bagi kami presiden dan wakil presiden yang memikih rakyat. Sehingga turun ke rakyat itu yang menjadi skala prioritas dan yang nantinya akan bermuara pada kerja sama itu. PDIP akan ikut menentukan ke arah bandul mana kerja sama itu dikerucutkan," sambungnya.