4 Fakta Kebakaran Indekos di Tambora: 6 Orang Tewas, Saksi Sempat Mengira Ada Lomba

Kamis, 18 Agustus 2022 | 12:08 WIB
4 Fakta Kebakaran Indekos di Tambora: 6 Orang Tewas, Saksi Sempat Mengira Ada Lomba
Sebuah ruko di Tambora Jakarta Barat hangus terbakar, pada Rabu (17/8/2022). Enam orang dinyatakan tewas terbakar dalam insiden tersebut. (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa pilu terjadi pada HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, pada 17 Agustus 2022. Sebuah ruko di bilangan Tambora, Jakarta Barat terbakar dan menewaskan enam orang.

Menurut salah satu petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, mereka menerima adanya laporan kebakaran tersebut pukul 06.36 WIB.

Ruko berlantai tiga itu digunakan sebagai tempat kost-kostan. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut, namun diduga kebakaran terjadi karena korsleting listrik.

Bagaimana peristiwa kebakaran itu terjadi? Berikut sejumlah faktanya.

Baca Juga: 6 Orang Tewas dalam Kebakaran Indekos di Tambora, Polisi Lakukan Penyelidikan

1. Saksi mendengar suara koban minta tolong

Salah satu saksi mata peristiwa kebakaran kost-kostan berlantai tiga tersebut adalah Mudira yang berusia 32 tahun.

Ketika kebakaran itu terjadi, Mudira mengaku ia sedang tertidur pulas di lantai 3 ruko tersebut. persis di samping kostan yang terbakar.

Ketika itu ia tiba-tiba mencium bau hangus dan mendengar suara minta tolong dari sejumlah orang yang ada di dalam ruko terbakar tersebut.

“Bau hangus langsung bangun, kemudian langsung turun ke bawah,” kata Mudira, di lokasi, Jakarta Barat, Rabu (17/8/2022).

Baca Juga: Asap Mengepul dari Pujasera Tunjungan Plaza I Surabaya, Penyebabnya Gara-gara Penyedot Asap

2. Suara minta tolong sempat dikira lomba 17an

Peristiwa kebakaran yang terjadi bertepatan dengan peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI, membuat peristiwa kebakaran tersebut dikira bagian dari perayaan hari kemerdekaan.

Hal itu diungkapkan oleh Mudira, yang merupakan salah satu saksi mata kebakaran ruko berlantai tiga itu.

Ia mengaku mendengar suara minta tolong dari ruko tersebut ketika sedang tertidur pulas tepat di samping ruko yang terbakar itu.

Dalam keadaan setengah sadar, ia sempat mengira kalau suara permintaan tolong tersebut adalah teriakan yang berasal dari lomba 17an.

Setelah menyadari kalau teriakan itu tida berasal dari perlombaan 17 Agustus, Muradi langsung turun ke bawah menyelamatkan diri.

“Suaranya cowo, saya denger minta tolong dua kali,” ungkapnya.

3.  Enam orang tewas di lokasi kebakaran

Dalam peristiwa ini, enam orang dinyatakan tewas terbakar. Mereka adalah penghuni kost-kostan di ruko berlantai tiga tersebut.

Mereka terbakar karena terjebak dalam ruko, sebab semua jendela dipagari teralis besi, sehingga penghuni kost kesulitan mengevakuasi diri.

4. Wali Kota Jakarta Barat ikut angkat bicara

Peristiwa kebakaran ruko tersebut turut menjadi perhatian Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko. Salah satu yang menjadi perhatian dia adalah keberadaan teralis besi yang terpasang di jendela.

Hal itulah yang membuat para korban tida bisa mengevakuasi diri saat kebakaran terjadi, sehingga mereka menjadi korban meninggal dunia.

Menanggapi hal tersebut, Yani Wahyu Purwoko meminta warga pemilik bangunan bertingkat tidak melapisi jendelanya dengan teralis besi. Hal ini ia minta agar kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang.

“Kami mengimbau rumah-rumah khususnya di lantai dua, tiga dan empat tidak ada lagi yang dipasang jeruji,” kata Yani.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI