Daya Beli Diklaim Tumbuh, Kemenko Ekonomi: Berkat Mudik Lebaran dan Pemberian THR

Rabu, 17 Agustus 2022 | 20:26 WIB
Daya Beli Diklaim Tumbuh, Kemenko Ekonomi: Berkat Mudik Lebaran dan Pemberian THR
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.[Pixabay.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan ditengah berbagai tantangan dan ketidakpastian global, ekonomi nasional justru kian menunjukkan perbaikan yang atraktif.

Susiwijono menyebut menguatnya ekonomi nasional tersebut ditandai dengan capaian pertumbuhan ekonomi pada Q2-2022 yang tumbuh 5,44 persen (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan capaian Q1-2022 yang sebesar 5,01 persen (yoy).

"Dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi tersebut didukung konsumsi rumah tangga yang tumbuh solid sebesar 5,51 persen dan kinerja ekspor yang tumbuh sebesar 19,74 persen," papar Susi panggilan akrabnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (17/8/2022).

Sedangkan dari sisi sektoral, lanjut Susi transportasi pergudangan menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 21,27 persen karena pulihnya mobilitas masyarakat akibat penanganan pandemi semakin baik.

Baca Juga: Puan Maharani Ingin Pemerintah Pertajam Insentif Pajak Demi Pemulihan Ekonomi

“Salah satu kunci terkendalinya pandemi dan tumbuhnya ekonomi di Indonesia adalah keberanian kita dalam memutuskan mudik lebaran kemarin, dimana kita memberikan kesempatan libur 10 hari penuh dan didukung teman-teman dunia usaha yang sudah memberikan THR sehingga dengan pemberian libur panjang beserta modalnya maka daya beli kita akan terangkat," paparnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa indikator sektor eksternal relatif baik dan terkendali yang ditunjukkan dengan konsistensi suplus neraca perdagangan selama 27 bulan berturut-turut dengan nilai capaian tertinggi sepanjang sejarah pada bulan April 2022 yakni sebesar USD7.56 miliar.

Selain itu, cadangan devisa juga berada pada level yang tinggi yakni pada angka 132,2 atau setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor, serta rasio utang luar negeri yang masih terjaga pada level yang aman.

Selain dari indikator eksternal, berbagai leading indicator lain juga mengalami perbaikan seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada pada angka 128,2 per Juni 2020 sehingga menunjukkan optimisme konsumen yang tinggi pada perekonomian nasional.

Selanjutnya Purchasing Managers’ Index juga masih terjaga pada angka yang cukup tinggi yakni 51,3. Pertumbuhan kredit juga memperlihatkan angka yang impresif yakni sebesar 7,68 persen (yoy) untuk kredit modal kerja dan 5,59 persen (yoy) untuk kredit investasi.

Baca Juga: Pemerintah Setop Dana PEN Tahun Depan, Menko Airlangga: Berakhir di Tahun Ini

Di samping itu, indikator yang cukup penting lainnya adalah penjualan ritel yang tumbuh tinggi sebesar 15,42 persen (yoy) sehingga menunjukkan daya beli masyarakat yang kembali pulih pasca pandemi.

“Ritel menjadi indikator utama untuk melihat bagaimana leading indicators makro berjalan, salah satunya dengan memperhatikan bagaimana harga ritel dan perkembangannya disamping berbagai indikator yang lain. Angka-angka tersebut sangat penting di tengah berbagai ketidakpastian global yang memang betul-betul masih di depan mata namun kita relatif bisa mengendalikannya,” ungkap dia.

Terkait dengan penjualan ritel tersebut, meskipun telah mengalami peningkatan yang cukup tinggi, masih terdapat berbagai tantangan dan kekurangan yang harus diatasi seperti kesiapan pelaku usaha dalam mengatasi keseimbangan antara supply dan demand.

Hal ini karena masih banyak ditemui pelaku usaha ritel yang menetapkan target supply setara dengan kondisi di kala pandemi namun dari sisi demand telah kembali normal sehingga terjadi gap diantaranya.

"Selain itu, disrupsi rantai pasok juga perlu untuk diwaspadai pelaku usaha terlebih terdapat beberapa negara mitra dagang Indonesia yang mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi cukup mendalam hingga saat ini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI