Pidato di Hari Kemerdekaan RI, Presiden PKS Bahas Krisis Global Hingga Harga Minyak Goreng

Rabu, 17 Agustus 2022 | 15:11 WIB
Pidato di Hari Kemerdekaan RI, Presiden PKS Bahas Krisis Global Hingga Harga Minyak Goreng
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu dalam peringatan HUT Kemerdekaan ke- 77 Republik Indonesia, bertempat di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (17/8/2022). [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyatakan peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia harus dijadikan momentum dalam mengevaluasi perjalanan bangsa dan menyusun perbaikan. Menurutnya, hal itu penting dilakukan demi mewujudkan cita-cita pendiri bangsa.

Hal tersebut disampaikan Syaikhu dalam pidatonya saat peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia di Kantor DPP PKS Jakarta pada Rabu (17/8/2022).

"Peringatan HUT Kemerdekaan ke-77 RI perlu dimaknai sebagai momentum penting mengevaluasi perjalanan bangsa dan memproyeksikan langkah-langkah perbaikan ke depan. Sudah sejauh mana bangsa kita berhasil mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa," kata Syaikhu.

Kemudian, Syaikhu menyoroti krisis global yang kekinian menerpa seluruh dunia pascapandemi Covid-19. Menurutnya, Indonesia perlu mengantisipasi dalam menghadapi krisis-krisis.

Baca Juga: Momen Menteri Jokowi Goyang "Ojo Dibandingke" Bareng Farel Prayoga

"Saat ini bangsa-bangsa di dunia sedang menghadapi krisis global yang nyata. Pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19, ditambah perang Rusia dan Ukraina telah berdampak terjadinya krisis pangan dan energi secara signifikan di berbagai negara," ungkapnya.

"Situasi tersebut harus menjadi peringatan keras bagi Indonesia agar dapat mengantisipasi ancaman inflasi global yang sudah di depan mata," sambungnya.

Selain itu, Syaikhu juga menyinggung kenaikan harga minyak goreng serta harga BBM menyulitkan kehidupan rakyat yang masih dalam kondisi pandemi. Ia mengaku miris melihat emak-emak atau ibu-ibu kesulitan untuk memperoleh minyak goreng. Bahkan harus berebutan dan saling sikut satu sama lain.

"Dalam kehidupan sehari-hari kita menyaksikan terjadi kelangkaan minyak goreng dan harganya melambung tinggi. Kita sempat miris emak-emak yang kesulitan untuk memperoleh minyak goreng. Bahkan harus berebutan dan saling sikut satu sama lain. Kita patut merenung, ternyata untuk mendapatkan hak-hak dasar saja, rakyat masih kesulitan. Bahkan, hari-hari ini masyarakat juga mengeluhkan kenaikan dan harga BBM," tuturnya.

Lebih laniut, Syaikhu mengingatkan narasi perpecahan tidak boleh dibiarkan karena akan mengancam keutuhan dan menimbulkan disintegrasi bangsa.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Sudah Turun kecuali Indonesia Bagian Timur

"Masalah lainnya adalah ancaman disintegrasi bangsa akibat banyaknya narasi-narasi yang memecah belah yang terus saja diproduksi. Jika ini dibiarkan, maka potensi perpecahan bangsa akan semakin nyata," katanya.

"Kita harus bersatu, jangan sampai tenun kebangsaan yang telah susah payah dirajut oleh para pendiri bangsa, terkoyak-koyak kembali. Mari kita jaga keutuhan NKRI," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI