Presiden Joko Widodo kembali menyinggung soal perkembangan perusahaan rintisan digital yang telah mencapai level Unicorn dan Decacorn.
Istilah Unicorn untuk perusahaan ini kembali jadi perbincangan karena Jokowi mengklaim beberapa perusahaan Indonesia telah mencapai level ini.
Unicorn merupakan istilah untuk bisnis atau perusahaan startup yang memiliki nilai valuasi mencapai lebih dari 1 miliar dollar Amerika Serikat. Nilai tersebut jika dirupiahkan mencapai Rp 14 Triliun.
Istilah ini muncul pertama kali menghebohkan Indonesia dan menjadi perbincangan yakni pada Debat Calon Presiden 2019. Debat Calon Presiden 2019 tersebut menghadirkan Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno.
Baca Juga: Apa Itu Nota Keuangan? Pidato yang Dibacakan Jokowi di Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77
Tak kalah menarik, meskipun perusahaan dunia telah mencapai unicorn, ternyata Indonesia juga memiliki perusahaan yang telah mencapai level Unicorn. Beberapa diantaranya yakni Xendit, Bibit, Ajaib, Bukalapak, JD.ID, Ovo, Tiket.com, Traveloka, Kopi Kenangan, Blibli, dan lain sebagainya.
Istilah Unicorn bersinggungan dengan istilah Decacorn dan Hectocorn. Perbedaannya terlihat pada nilai valuasi yang dicapai suatu perusahaan. Decacorn adalah istilah startup yang mencapai nilai valuasi hingga US$ 10 Miliar. Berbeda dengan Hectocorn.
Hectocorn adalah startup yang nilai valuasinya mencapai US$100 Miliar. Valuasi adalah nilai perusahaan yang cara perhitungannya sama dengan perusahaan konvensional. Di Indonesia, belum ada perusahaan yang mencapai Hectocorn.
Penamaan Unicorn ini dalam mitologi Yunani adalah seekor kuda dari India yang istimewa. Ia memiliki tanduk di kepalanya. Tanduk ini rumornya dapat menetralkan racun. Oleh karena itulah banyak orang yang mengagungkannya dan menyematkan istilah unicorn dalam berbagai hal.
Istilah Unicorn awalnya digunakan oleh Aileen Lee, seorang kapitalis asal Amerika Serikat pada 2013 untuk menyebut perusahaan startup yang memiliki nilai valusi senilai US$ 10 Miliar. Hingga saat ini, diketahui perusahaan yang mencapai level Unicorn telah mencapai ratusan di dunia sejak 2021.
Baca Juga: Deretan Baju Adat Jokowi dari Tahun ke Tahun, Curi Perhatian dengan Kain Nusantara
Tidak semua usaha bisa mendapatkan gelar Unicorn. Perusahaan tersebut harus mencapai valuasi yang telah ditentukan. Selain itu, ada ciri perusahaan Unicorn yakni memiliki inovasi bisnis yang berbeda dari bisnis yang telah ada, fokus kepada sebuah layanan terhadap konsumen, bergerak di bidang teknologi, kepemilikan pribadi.
Demikian penjelasan apa itu unicorn. Selanjutnya diketahui bahwa tidak semua persahaan dapat mencapai level dan dapat disebut sebagai unicorn. Perusahaan tersebut harus mencapai nilai valuasi tertentu dan memenuhi syarat tertentu. Di Indonesia, belum ada perusahaan yang menyandang level Hectacorn.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma