Suara.com - Besok, 17 Agustus 2022, kita akan memperingati ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-77. Sebelum proklamasi dibacakan di tahun 1945, ada beberapa peristiwa penting yang perlu diketahui.
Adapun, rangkaian peristiwa penting menjelang kemerdekaan RI hingga pembacaan naskah proklamasi oleh Ir. Soekarno bisa kamu simak melalui penjelasan berikut ini.
Pembentukan BPUPKI
Pada tanggal 7 September 1944, perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso akan menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia jika Jepang mencapai kemenangan dalam perang Asia Timur Raya.
Baca Juga: Video Viral Petugas Baris-Berbaris Tetap Bersikap Sempurna Meski Sepatunya Jebol di Jalan
Janji mewujudkan kemerdekaan ini direalisasikan dengan membentuk Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai.
BPUPKI diumumkan pada 1 Maret 1945 oleh Jendral Kumakichi Harada, dan diresmikan pada 29 April 1945.
Sidang pertama BPUPKI dilakukan pada 29 Mei - 1 Juni 1945 untuk merumuskan asas dan dasar negara. Hal ini disertai dengan pembentukan Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945.
Sidang kedua BPUPKI berlangsung pada 10-16 Juli 2022 untuk membahas tentang rancangan Undang-Undang Dasar, termasuk pembukaan dan batang tubuh.
Usai menyelesaikan tugasnya, BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945.
Baca Juga: Diiringi Lagu Indonesia Raya, Basarnas Kibarkan Bendera Merah Putih di Bawah Laut
Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki
Pada 6 Agustus 1945, sekutu memberikan serangan telak pada Jepang. Hiroshima yang merupakan salah satu kota penting di Jepang dijatuhi serangan bom atom. Ledakan dahsyat menghancurkan seisi kota.
Tiga hari setelahnya di tanggal 9 Agustus 1945, sekutu kembali melancarkan serangan bom atom. Kali ini di kota Nagasaki yang membuat Jepang kehilangan banyak kekuatan.
Pembentukan PPKI
Hasil sidang BPUPKI tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan dibentuknha Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai.
PPKI diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945 di Kota Ho CHi Minh, Vietnam oleh Jenderal Terauchi. Momen ini dihadiri oleh Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat.
Pertemuan Tiga Tokoh Bangsa dan Jenderal Terauchi di Dalat
Jenderal Terauchi Hisaichi mengundang tiga tokoh bangsa untuk menemuinya di Markas Besar Tentara Wilayah Selatan di Dalat, Vietnam.
Tiga tokoh bangsa itu adalah Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Radjiman Wediodiningrat. Mereka berangkat ke Vietnam pada 9 Agustus 1945.
Ketiganya kemudian bertemu oleh Jenderal Terauchi pada 12 Agustus 1945. Dalam pertemuan itu, mereka membahas Jepang yang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Jepang Menyerah kepada Sekutu
Pada tanggal 15 Agustus 1945 Kaisar Hirohito menyatakan bahwa Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Kabar ini kemudian berembus hingga ke tanah air.
Perseteruan Golongan Tua dan Golongan Muda
Kabar menyerahnya Jepang pada sekutu sampai ke telinga golongan muda. Menurut mereka ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya.
Golongan muda kemudian mendesak agar proklamasi kemerdekaan Indonesia dilangsungkan paling lambat pada 16 Agustus 1945. Namun, golongan tua, Soekarno-Hatta menolak gagasan ini.
Mereka berpendapat, lebih baik menunggu hingga 24 Agustus 1945 yakni tanggal kemerdekaan Indonesia yang sempat dijanjikan oleh Jenderal Terauchi.
Selain itu, Soekarno bersikeras untuk menunggu pendapat dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada akhirnya tidak ada titik temu antara golongan tua dan golongan muda.
Peristiwa Rengasdengklok
Buntunya percakapan dengan golongan tua membuat golongan muda tidak punya pilihan lain selain membawa Soekarno-Hatta ke luar kota.
Rengasdengklok kemudian dipilih menjadi tempat untuk mengamankan dua tokoh bangsa itu. Peristiwa ini terjadi pada 16 Agustus 1945.
Langkah ini diambil oleh golongan muda untuk menekan Soekarno-Hatta agar bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Setelah melalui perundingan, akhirnya golongan tua bersedia untuk segera menyatakan kemerdekaan Indonesia sesuai dengan rencana golongan muda.
Rapat di Rumah Laksamana Maeda
Pada 16 Agustus 1945 malam, Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta. Bersama dengan tokoh nasional lainnya mereka berkumpul di rumah Laksamana Maeda untuk berunding.
Perundingan itu berlangsung sejak malam hingga pagi yang kemudian menghasilkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Proklamasi Kemerdekaan
Pada 17 Agustus 1945 pukul 10 pagi, naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56. Kabar mengenai proklamasi ini kemudian segera disebarkan ke seluruh negeri.
Itulah rangkaian peristiwa menjelang kemerdekaan Indonesia yang penting untuk diketahui.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti