Dalam Pidato Sidang Tahunan 2022, Jokowi Sampaikan Apresiasi untuk Tokoh dan Lembaga Negara Atasi Persoalan Bangsa

Selasa, 16 Agustus 2022 | 16:08 WIB
Dalam Pidato Sidang Tahunan 2022, Jokowi Sampaikan Apresiasi untuk Tokoh dan Lembaga Negara Atasi Persoalan Bangsa
Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (16/8/2022). [Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Sistem peradilan berbasis elektronik semakin memudahkan akses masyarakat. Peran MK sebagai tuan rumah Kongres MK se-dunia, juga patut diapresiasi," ucap Presiden.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga mengapresiasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang telah menjaga sinergi antara kualitas tata kelola keuangan negara dan fleksibilitas dalam menghadapi krisis. Tidak hanya itu, rencana penyelenggaraan Supreme Audit Institution (SAI)-20 juga dinilai Kepala Negara makin memperkokoh kepemimpinan Indonesia di G20.

Adapun Komisi Yudisial terus memberikan layanan prima dalam mengawal peradilan yang bersih dan berwibawa. Penanganan laporan masyarakat terkait lembaga peradilan telah membantu memberikan rasa keadilan kepada masyarakat.

Tak lupa, Jokowi juga menyampaikan apresiasi kepada lembaga-lembaga nasional lainnya yang telah ikut serta membantu pemerintah dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa sesuai wewenang dan perannya masing-masing.

"Terima kasih kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi dan Ombudsman Republik Indonesia, dan juga kepada Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilihan Umum, juga kepada Komnas HAM dan lembaga-lembaga nasional lainnya," tutur Jokowi.

Terkait tahapan Pemilu yang sedang dipersiapkan oleh KPU, ia mengingatkan agar tahapan Pemilu tersebut terus didukung sepenuhnya oleh seluruh elemen masyarakat.

"Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial. Demokrasi kita harus makin dewasa. Konsolidasi nasional harus diperkuat."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI