Suara.com - Presiden Joko Widodo pagi tadi, Selasa (16/8/2022) tampak hadir di Gedung Nusantara MPR RI Jakarta Pusat untuk menghadiri sidang tahunan MPR RI sekaligus menyampaikan pidato kenegaraan.
Kehadirannya kali ini menggunakan baju adat Bangka Belitung lengkap dengan aksesoris kepala sesuai adat Bangka Belitung.
Jokowi pun mengungkap beberapa poin penting dalam pidatonya kali ini. Simak selengkapnya.
1. Jaminan perlindungan hukum untuk masyarakat
Baca Juga: Dalam Sidang Tahunan MPR-DPR-DPD, Presiden Jokowi Beberkan Lima Agenda Besar Nasional
Dalam pidato kenegaraannya, Jokowi sempat mengungkap soal perlindungan hukum, sosial politik, dan ekonomi untuk setiap masyarakat harus semakin diperkuat demi mempertahankan rasa keadilan di setiap diri Warga Negara Indonesia. Tak hanya itu, Jokowi juga mengungkap keadilan adalah salah satu kunci terlaksananya kehidupan suatu negara.
"Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, tanpa pandang bulu" ungkap Jokowi lewat Youtube Sekretariat Negara.
2. Singgung soal HAM
Tak hanya itu, Jokowi juga mengklaim bahwa dirinya sudah menandatangani Keputusan Presiden tentang Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu.
Hal ini disampaikan Jokowi sebagai salah satu aspek yang menjadi perhatian pemerintah demi menegakkan HAM secara adil untuk seluruh rakyat tanpa melihat dari golongan manapun.
3. Bahas soal pemberantasan korupsi
Jokowi juga menyampaikan bahwa lembaga negara telah berhasil mengungkap 3 kasus korupsi dengan nilai hingga triliyunan rupiah, yaitu korupsi Jiwasraya, Garuda, dan juga ASABRI.
"Korupsi besar di Jiwasraya, ASABRI, dan Garuda berhasil dibongkar dan pembenahan total telah dimulai" jelas Jokowi.
4. Krisis ekonomi masih di depan mata
Pandemi Covid-19 yang sudah mereda sekarang ternyata belum menjamin kebangkitan ekonomi global, termasuk ekonomi nasional. Selain itu, perang antara Ukraina dan Rusia juga menambah krisis yang terjadi, mengingat kedua negara ini memiliki hubungan ekspor impor dengan berbagai negara sehingga membuat banyaknya hambatan terjadi.
"Semua negara di seluruh dunia,sedang menghadapi ujian. Krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih." ungkap Jokowi.
5. Ingatkan soal persaingan politik
Hal yang paling digarisbawahi Jokowi pada pidato kenegaraan ini adalah persaingan politik pada pemilu 2024. Jokowi juga mengingatkan soal politik identitas yang lekat dengan persaingan politik demi kemenangan suatu kelompok.
"Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial" tambah Jokowi.
Ia juga mengungkap bahwa kolaborasi antara masyarakat dan para pemuka agama akan menjadikan tujuan negara Indonesia akan terus dilakukan demi kemajuan negara.
Kontributor : Dea Nabila